Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan Ani Mufidah mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Provisi Kalimantan Timur , tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membawa dampak perekrutan tenaga kerja khususnya di bidang perhotelan.
"Adanya IKN, hunian hotel di Balikpapan sering penuh, jadi mereka kerap melakukan perekrutan untuk tenaga kerja," katanya di Balikpapan, Senin (2/9).
Bahkan, kata Ani hotel-hotel di Balikpapan kerap mengikuti pameran perekrutan tenaga kerja atau yang biasa dikenal dengan istilah Job Market Fair (JMF).
Kendati tidak menyebutkan angka, namun Ani mengakui memang perhotelan paling banyak membuka lowongan pekerjaan di Balikpapan dengan adanya IKN tersebut.
"Jadi dampaknya sangat signifikan buat perhotelan," tegas Ani.
Ia menyebutkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan mencatat jumlah tenaga kerja lokal mengalami kenaikan dalam periode tahun 2020-2023.
"Tahun 2020 total pekerja sebanyak 47.338 orang dan tahun 2021 bertambah menjadi 77.953 orang, kemudian meningkat lagi di tahun 2022 berjumlah 103.969 orang dan pada tahun 2023 mencapai 223.925 orang," jelas Ani.
Ani menyampaikan, pertumbuhan tenaga kerja lokal ini juga imbas dari IKN, dimana banyak perusahaan di Kota Balikpapan banyak yang mengalami peningkatan belakangan ini.
Diketahui sejumlah perusahaan kecil pada tahun 2020 di Kota Balikpapan terdapat 325 perusahaan dan meningkat di tahun 2021 menjadi 448 perusahaan. Kemudian, tahun 2022 menjadi 1.026 perusahaan dan tahun 2023 bertambah hingga 1.277 perusahaan.
"Informasi ini diperoleh berdasarkan dari BPS Balikpapan, bahwa sejak empat tahun lalu data perusahaan di Kota Balikpapan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga pekerja juga ikut meningkat," ujar Ani.