Sangatta (ANTARA Kaltim) - Field Manager PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangatta, Abdul Muhar menegaskan, cadangan minyak di wilayah kerja pertamina EP (WKP) Sangkima, Kutai Timur mengalami penurunan hingga 40 sampai 60 persen.
Menurut Abdul Muhar di Sangatta, Kamis, Pada masa kejayaan tahun 1970-an, produksi minyak Pertamina EP lapangan Sangatta field pernah menghasilkan 3.000 (bopd) bahkan 5.000 (bopd). Sekarang turun 40 hingga 60 persen atau hanya 1.270 (bopd).
"Tahun 1970-an produksi minyak 3.000 hingga 5.000 (bopd). Sekarang target produksi 2014 ini sebanyak 1.270 (bopd)," katanya.
Menurut Abdul Muhar, didampingi Legal dan Relation Asisten Manager, Nanang Electra Abipriyono, pernyataannya itu juga pernah disampaikan, ketika menerima kunjungan anggota DPRD Kutai Timur dalam rangka silaturrahim, pekan lalu.
Bahkan, lanjutnya, dalam tiga tahun terakhir saja terjadi penurunan produksi minyak dari sebelumnya bisa 2.300 bopd dan 1.800 bopd, maka tahun 2013 turun menjadi 1.340 bopd dan target tahun 2014 ini menjadi 1.270 bopd.
"Target produksi minyak sebanyak 1.270 (bopd) pada 2014 ini diperoleh dari 85 sumur aktif dari 217 sumur yang ada di wilayah operasi kita," ujarnya.
Saat ini kita hanya mengoperasikan 85 unit sumur aktif sedangkan selebihnya itu tidak aktif alias sumur-sumur yang tidak lagi produktif.
Dari target 1.270 (bopd) pada 2014 tersebut, hingga tanggal 25 Agustus 2014 kemarin, produksi kita sudah terealisasi sebanyak 97 persen.
Ini yang kita harapkan mudah-mudahan target itu tercapai, karena namanya target bisa saja tidak tercapai karena kendala dan hambatan-hambatan di lapangan.
Kemudian ditambahkan Abdul Muhar lagi, akibat turunnya produksi minyak, maka saat ini pengiriman kapal minyak mentah ke Balikpapan itu hanya dilakukan setiap lima minggu atau 1,5 bulan sekali.
"Namun meskipun cadangan dan produksi minyak menurun, Pertamina EP Sangatta field tetap berkontribusi memberikan devisa kepada negara dan Kutai Timur, ujarnya. (*)