Berau (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat bersama TP PKK Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Berau meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil di Maratua, Berau.
Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian dalam keterangan di Berau, Jumat, mengajak puluhan balita yang didampingi ibu mereka untuk menikmati makanan tambahan yang telah disiapkan.
"Program PMT yang diberikan berupa makanan berbahan dasar sumber pangan lokal yang diolah berdasarkan ketentuan gizi sesuai dengan sasaran," jelasnya.
Ia menambahkan melalui program PMT ini diharapkan mampu memberikan kenaikan berat badan dan panjang badan bagi balita sebagai parameter utama penentuan status gizi balita.
Sedangkan bagi ibu hamil, PMT diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi yang berkualitas bagi ibu dan janin di kandungannya.
istri Menteri Dalam Negeri RI,Tito Karnavian tersebut menunjukkan bahwa prevalensi masalah gizi pada balita dan ibu hamil di Indonesia masih cukup tinggi.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting pada balita mencapai 21,6 persen, sementara sekitar 7,7 persen mengalami wasting.
Ibu hamil juga menghadapi tantangan serius, dengan 48,9 persen mengalami anemia dan sebagian besar memiliki asupan energi dan protein yang kurang dari yang dianjurkan.
Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang luas, memiliki lebih dari 700 jenis sumber pangan lokal, termasuk karbohidrat, ikan, daging, telur, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, hingga rempah-rempah dan lain-lain.
Meskipun demikian, potensi pangan lokal ini belum dimanfaatkan sepenuhnya sebagai bahan dasar untuk PMT.