Paser (ANTARA) -
Sebanyak 26 desa di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, sudah terkoneksi jaringan internet, kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Kominfo Staper) setempat Arief Rahman.
"26 desa sudah dapatkan layanan internet dari pemerintah kabupaten," ujar Arief Rahman di Tanah Grogot, Rabu.
Layanan internet desa itu merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Paser dengan PT. Indonesia Comnet Plus, sebagai komitmen pemerintah kabupaten setempat agar seluruh wilayah di daerah yang dikenal dengan julukan Bumi Daya Taka itu terkoneksi jaringan internet.
Dinas Kominfo Staper Kabupaten Paser melakukan inovasi dengan pendekatan teknologi terkini, termasuk pemanfaatan teknologi Low Earth Orbit (LEO) guna mengatasi berbagai kendala penyediaan akses internet dan telekomunikasi setiap desa di daerah yang memiliki motto Paser Buen Kesong itu.
Layanan internet dasa itu juga sebagai dorongan untuk membangun desa yang cerdas dan mandiri, kata dia, tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Kemudian Peraturan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana Desa, menyebutkan berbagai kegiatan harus diarahkan pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi, jelas dia, sebagai salah satu sektor prioritas untuk dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) desa.
"Ada tiga aspek membangun desa, yaitu aspek kebijakan, kemudian aspek potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta aspek prioritas," ucapnya.
Pembangunan desa yang cocok untuk era sekarang dengan konsep desa cerdas, ia menimpali lagi, yaitu pengembangan desa dengan memanfaatkan teknologi.
Pengembangan yang dilakukan di antaranya teknologi pelayanan publik, infrastruktur teknologi informasi, teknologi komunikasi, transportasi, zonasi, irigasi, drainase dan energi.
Desa cerdas melalui pemanfaatan teknologi digital dan ruang digital desa secara berkelanjutan, serta pemanfaatan data terintegrasi dalam membangun dan meningkatkan kualitas dengan dana desa untuk kesejahteraan masyarakat, demikian Arief Rahman.