Sekitar 1.500 orang warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mengikuti pengukuran tensi atau pemeriksaan tekanan darah secara massal yang dilaksanakan pemerintah kabupaten setempat di Hari Hipertensi Sedunia, Minggu.
"Kami adakan pengukuran tensi secara massal pada Hari Hipertensi Sedunia, dan terdata sekitar 1.500 orang warga mengikuti pengukuran tekanan darah," ujar Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun di Penajam, Minggu.
Hari Hipertensi Sedunia merupakan momentum yang tepat, lanjut dia untuk mengkampanyekan dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hipertensi.
"Pencegahan dan pengendalian hipertensi dilakukan melalui sosialisasi atau penyuluhan dan gerakan pengukuran tensi secara masal," tambahnya.
Kemudian dari sisi penyedia layanan kesehatan Hari Hipertensi Sedunia sebagai momentum menguatkan pelayanan terutama tata laksana hipertensi yang sesuai standar.
"Pengobatan hipertensi secara teratur dalam upaya mendukung capaian program khususnya standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan," jelasnya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat untuk mulai peduli dengan kesehatan tubuh, hipertensi salah satu penyakit 10 besar di dunia dan masyarakat harus waspada dengan hipertensi.
Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin setidaknya satu bulan sekali tanpa harus menunggu timbul gejala penyakit yang lebih serius.
Hipertensi tidak hanya menyerang orang tua saja tetapi banyak juga usia muda yang menderita penyakit itu, kata dia, bahkan tanpa menyadari gejala sudah pada keadaan komplikasi penyakit yang lebih parah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi penyakit yang membutuhkan penanganan tidak mudah dan tidak murah, katanya.
Komplikasi itu seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, serta gangguan penglihatan merupakan penyakit yang sering timbul sebagai komplikasi dari hipertensi, terutama jika tekanan darah tidak terkontrol, ujar Makmur Marbun.