Samarinda (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Abdul Khaliq, mengingatkan kepada masyarakat bahwa penggunaan visa haji resmi menjadi prioritas yang harus diperhatikan oleh seluruh calon jamaah haji.
Menurut Abdul Khaliq di Samarinda, Jumat, beberapa warga Indonesia mengalami kendala dalam perjalanan ibadah haji akibat penggunaan visa yang tidak resmi.
"Informasi yang beredar di media sosial menawarkan berbagai jenis visa haji seperti visa umrah, visa ziarah, bahkan visa petugas haji," kata Khaliq.
Dengan kejadian tersebut, ia mengajak masyarakat untuk berpikir bijak dalam menanggapi tawaran-tawaran haji dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ia mengatakan masyarakat harus memilih travel yang berizin resmi. Hal ini penting agar jika terjadi masalah, klaim dapat dilakukan dengan lebih mudah.
"Terdapat tiga jenis visa yang resmi digunakan untuk haji, yaitu visa haji reguler, visa haji khusus, dan visa mujamalah," kata Khaliq.
Ia mengingatkan pentingnya memastikan semua detail perjalanan seperti jenis visa, jadwal keberangkatan, dan lokasi maktab (tempat menginap di Arafah).
"Jamaah harus proaktif menanyakan detail tersebut agar tidak menjadi korban penipuan," jelasnya.
Selain itu, lanjut Khaliq, jamaah perlu mendapatkan pendidikan tentang proses haji, baik haji khusus maupun reguler, dan harus mengikuti manasik haji.
“Calon jamaah yang ingin berangkat dengan cepat disarankan untuk menggunakan jasa travel resmi,” katanya.