"Kami dari Polresta Balikpapan meminta bantuan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan secara laboratories," tutur PS Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Balikpapan IBDA Bayu Sukoco, Rabu (27/3).
Pemeriksaan dilakukan di salah satu rumah yang menjadi asal mula api yang terletak di tengah pemukiman yang kini telah menjadi puing-puing pada kebakaran terjadi, Senin (18/3) mengakibatkan sebanyak 49 rumah rusak berat dan 17 lainnya rusak ringan.
Nampak sejumlah barang seperti kompor dan rice cooker yang sudah dalam kondisi gosong serta sejumlah benda kecil diamankan dari rumah yang menjadi awal mula kebakaran besar di bulan Ramadan tersebut.
"Kompor dan rice cooker ada di rumahnya Lek Kan, Lek Kan itu titik rumah ataupun rumah yang pertama kali terbakar," jelas Bayu.
Dia menjelaskan saat kejadian Lek Kan berada di lantai bawah dan di lantai dua itu ada penyewa namun penyewanya pulang ke Jawa.
Sejumlah barang yang diamankan itu, akan dibawa menuju Laboratorium di Kota Surabaya tepatnya di Polda Jatim.
"Dari sana nanti disimpulkan awal penyebab kebakaran, apakah dari kompor atau rice cooker atau lainnya," ungkapnya
Bayu mengemukakan, penyelidikan lebih lanjut bisa berlangsung hingga dua pekan bahkan bisa lebih.
"Ini tergantung dari sana, di Bidlabfor Polda Jatim juga menangani kejadian di tempat lain," imbuhnya.
Untuk diketahui, Bidlabfor Polda Jatim acap kali menjadi pilihan di Balikpapan selain dari Bidlabfor Mabes Polri untuk proses penyelidikan menggunakan metode Scientific Crime Investigation (SCI).
SCI adalah proses penyelidikan/penyidikan tindak kejahatan/pidana dengan cara-cara ilmiah dengan dukungan berbagai disiplin ilmu baik ilmu sains murni maupun ilmu terapan engineering yang menyatu dalam bidang ilmu forensik.