Balikpapan (ANTARA) - Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 45 Kelurahan Sepinggan Baru Kota Balikpapan, Nada Ernia, dilarikan ke rumah sakit sebab kelelahan dan pingsan saat mengawal proses penghitungan suara.
Saleh, orang tua Nada, di Balikpapan, Kamis, mengatakan kondisi sang putri sudah lebih stabil walau pun belum mau makan. Diagnosis sementara, Nada pingsan sebab kelelahan sehingga hanya perlu beristirahat.
Saleh mengatakan putrinya sebagai KPPS juga mendapatkan jaminan BPJS Kesehatan, sesuai kelas mereka. Tapi setelah mendapatkan kunjungan dari Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Nada pindah kelas perawatan ke ruang VIP.
“Saya jadi kaget,” kata Saleh, sembari mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Rahmad.
Selain Nada, ada juga kisah Rohani, anggota KPPS yang dirujuk ke RSUD Beriman di Gunung Malang. Penyakit maag Rohani sempat kambuh akibat menunaikan tugas menyelesaikan perhitungan suara semalaman.
Rohani lantas dibawa ke rumah sakit dari Hotel Mega Lestari, tempat kotak-kotak suara sementara dikumpulkan. Setelah beristirahat, kondisi Rohani mulai stabil.
Baca juga: Wali Kota Balikpapan jenguk anggota KPPS dirawat di Rumah Sakit
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan Andi Sri Juliarty, terdapat 31 petugas KPPS, termasuk Nada, yang dirawat selama sehari penuh pemilihan umum pada Rabu (14/2). Para petugas KPPS yang sakit itu ditangani langsung di TPS tempat masing-masing bertugas.
Dinkes Balikpapan mengerahkan tim Public Safety Center (PSC) 119 ditambah para petugas dari Puskesmas setempat. Tedapat 268 tenaga kesehatan, termasuk Kadinkes Balikpapan, yang berkeliling ke TPS-TPS guna memantau kondisi kesehatan para petugas.
Kadinkes menjelaskan, sebagian besar para petugas KPPS yang dirawat mengalami sakit kepala, maag, hingga demam. Penyebabnya, antara lain tekanan darah tinggi, yang kemungkinan besar dipicu kurang istirahat dalam beberapa hari jelang pemilihan suara.
“Maag itu bisa jadi sebab tidak sempat sarapan karena pukul 7 pagi TPS sudah mulai buka,” kata Juliarty yang menambahkan sebagian petugas TPS itu juga telah bekerja pada malam hari sebelumnya.
"Kami minta mereka untuk minum obat dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan tugas berikutnya," kata Juliarty.
Pantauan ANTARA, para petugas KPPS pada Pemilu 2024, terutama di Kota Balikpapan, didominasi anak-anak muda dan kamu perempuan.
Baca juga: Nakes Balikpapan tangani 23 petugas TPS yang sakit
Di TPS 24 Kelurahan Graha Indah, misalnya, ketua KPPS adalah aktivis Posyandu Novi Niyasari. Dia memimpin anak-anak muda berusia 20 tahunan, seperti Nada, untuk melakukan tugas sebagai pengawal demokrasi.
“Alhamdulillah, kami semua di sini sehat dan semua berlangsung lancar,” kata Novi yang memimpin perhitungan suara bahkan hingga lewat pukul 22.00 Wita.
Di sisi lain, kondisi kesehatan para petugas menjadi perhatian pemerintah menyusul sejumlah petugas TPS di hampir semua provinsi di Indonesia mengalami kelelahan, bahkan ada yang meninggal dunia, pada Pemilu 2019.
Tercatat 894 petugas meninggal dunia pada Pemilu 2019 karena kelelahan dan faktor lain. (Adv)
Akibat kelelahan, petugas-petugas TPS di Balikpapan dilarikan ke rumah sakit
Kamis, 15 Februari 2024 19:28 WIB