Balikpapan (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta pemerintah turun tangan mengatasi kelangkaan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Ganjar saat mengunjungi Pasar Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur. Di sana Ganjar menerima keluhan dari tukang ojek pangkalan mengenai pembatasan BBM yang belakang terjadi di wilayah itu.
Ia mengaku menerima keluhan yang sama saat berkampanye ke Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Padahal, kata Ganjar, kawasan itu identik dengan tempat industri minyak.
"Ini menarik karena kemarin kami melihat di Papua saya melihat pemandangan yang sama, di NTT kemarin kami melihat dan hari ini di Balikpapan," kata Ganjar.
"Ironinya adalah ini penghasil minyak. Maka rasa-rasanya kembali lagi distribusinya, stoknya, kebutuhannya, harus menjadi perhatian," sambungnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo kampanye di Balikpapan
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi baik di bidang perminyakan. Ganjar meyakini Pertamina sebagai badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang minyak dan gas mampu mengendalikan persoalan kelangkaan BBM yang ada saat ini.
"Saya kira Pertamina pasti bisa (mengatasi), tapi jadi pertanyaan kita, apakah produksinya selama ini mencukupi? Kalau tidak mecukupi, saya kira dibuat tindakan-tindakan alternatif," jelas Ganjar.
"Tapi kalau kita melihat kondisi ini, mestinya sudah masuk ke dalam kedaruratan. Akhirnya pemerintah harus turun tangan mengintervensi, khususnya di daerah-daerah terpencil," imbuhnya.
Ganjar menuturkan bahwa Kota Balikpapan merupakan salah satu daerah penghasil minyak. Ia menilai daerah seperti itu seyogianya mendapatkan prioritas dalam distribusinya.
"Ya setidaknya kawan-kawan kita yang bisnisnya, profesinya sebagai tukang ojek bisa mendapatkan akses yang mudah. Ini yang kecil mesti kita bela," pungkas Ganjar.
Baca juga: Di Balikpapan, Ganjar harap pengrajin tahu-tempe diperhatikan