Samarinda (ANTARA) -
Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur Bagus Susetyo menyoroti keberlanjutan proyek irigasi, dan peningkatan produktivitas beras lokal guna mewujudkan kedaulatan pangan di Benua Etam.
"Ketersediaan beras kita saat ini mencukupi, tapi itu bukan beras hasil pertanian Kaltim. Beras itu didatangkan dari Sulawesi dan Jawa," kata Bagus di Samarinda, Rabu.
Bagus mempertanyakan upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali proyek irigasi di Kabupaten Paser yang sempat terhenti.
"Proyek irigasi di Paser telah menjadi salah satu prioritas dan itu bisa dikerjakan dengan APBD Kaltim. Itu berkaitan dengan permasalahan petani yang memerlukan pengairan sawah," ujarnya.
Selain irigasi, dia meminta pemerintah untuk tidak membatasi kuota pupuk bagi petani Kaltim dan memastikan distribusi tepat sasaran, termasuk penyediaan alat-alat pertanian modern.
Baca juga: Pemprov Kaltim bangun lahan pertanian di asrama haji Balikpapan
"Dinas Pertanian Kaltim menyampaikan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sudah tidak banyak sekarang. Petani generasi muda juga agak sulit diajar," katanya.
Politikus Gerindra itu berharap pemerintah bisa membantu petani dengan mesin yang canggih dan melakukan pengawasan dari penanaman sampai panen.
"Kita harus meningkatkan ketahanan pangan untuk negeri ini, untuk Kalimantan Timur khususnya," tuturnya.
Perbaikan jalan desa, menurutnya, juga perlu mendapat perhatian agar tani mudah membawa akses hasil pertanian ke perkotaan.
Baca juga: Pemprov Kaltim bantu Kelompok Tani di PPU Rp5,5 miliar
"Jika kondisi jalan baik, biaya transportasi akan lebih murah dan hasil pertanian akan lebih cepat sampai ke konsumen," katanya.
Legislator daerah pemilihan Balikpapan itu mengatakan, banyak jalan desa dan jalan tani di Kalimantan Timur yang rusak dan berlubang.
"Kami dari DPRD akan terus mengawasi dan mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di pedesaan, termasuk jalan desa dan jalan tani. Itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan sektor pertanian di Kalimantan Timur," kata Bagus. (Adv/DPRD Kaltim)