Paser (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Paser Budi Santoso menilai masalah rusaknya fasilitas kios pedagang di kawasan wisata kuliner Sungai Tuak akibat kesalahan yang dilakukan sejak awal pemindahan.
"Pemindahan pedagang dari lokasi awal ke wisata kuliner Sungai Tuak saat itu terkesan dipaksakan," kata Budi Santoso, di Tanah Grogot, Senin (13/11)
Penilaian itu ia kemukakan setelah mempelajari beragam polemik yang terjadi setelah di pindahkannya pedagang Wisata Belanja dari Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Grogot ke lokasi baru di Kawasan Wisata Kuliner Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot.
Seperti diberitakan sebelumnya, para pedagang di wisata kuliner Sungai Tuak mengadu ke DPRD Kabupaten Paser terkait rusaknya fasilitas kios yang baru beberapa bulan sejak ditempati dan hingga kini tak kunjung diperbaiki pemerintah daerah.
Menurut Budi, setiap pembangunan harus direncanakan dengan baik sejak awal.
"Apabila tujuan pembangunan wisata kuliner Sungai Tuak adalah untuk menyempurnakan yang telah ada, seharusnya masalah seperti ini tidak terjadi, " kata politis PDI-Perjuangan Kabupaten Paser ini.
Lanjut Budi, awalnya di lokasi yang saat ini dibangun wisata kuliner dibangun sport center namun kemudian dirubah.
"Merubah rencana ini boleh tapi harus direncanakan dengan matang bukan hanya serta merta asal jadi," kata dia.
Menurutnya harus ada pertimbangan apakah sarana dan prasarana di lokasi baru sudah representatif.
Ia mengungkapkan, jika dilihat dari sisi ekonomi ada kekurangan itu wajar karena lokasi baru, tapi fasilitas penunjang sarana dan prasarana itu juga point penting.
Terkait rencana perbaikan pada anggaran 2024, Budi Santoso menyarankan sejumlah pedagang direlokasi sampai sarana dan prasarana telah dinyatakan layak.
"Saran saya, daripada jadi masalah lebih baik tutup dan relokasi sementara sampai sarana dan prasarana ini layak untuk ditempati, maksimal satu tahun. Jadi di 2024 direncanakan dan di konsep dengan sempurna," pungkasnya. (Adv)