Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bebasnya pengetap BBM solar sehingga makin meresahkan masyarakat membuat Anggota Komisi III Nicolas Pangeran meminta pemerintah lebih serius mengawasi distribusi BBM.
Situasi ini, kata Nicolas, tentu saja membuat masyarakat merasa dirugikan. Apalagi jika mengikuti pemberitaan para pengetap sangat susah ditumpas. Apalagi diduga kuat ada sindikat pengumpul utama yang bekerja sama dengan SPBU tertentu. Seperti di Jalan di Jalan M Yamin, PM Noor, Kadrie Oening, Suryanata, Sambutan, dan Jalan KH Wahid Hasyim Samarinda.
“Tidak bisa dibiarkan terus menerus. Langkah Pemkot Samarinda yang bergerak cepat menanganinya sangat diapresiasi. Ingat ini merugikan banyak pihak, dengan korban paling banyak adalah masyarakat,†ucap Nicolas
Ia mengimbau pemerintah juga kepolisian bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat guna menertibkan, bahkan menangkap oknum-oknum yang turut terlibat di dalamnya. Tidak hanya bergantung pada Satpol PP yang selama ini lebih ‘manjur’ mengejar para pengetap solar itu.
“Aksi pemerintah bertemu muka dengan Pertamina, Polresta Samarinda, Kodim 0901, Kejari Samarinda dan melibatkan lembaga swadaya masyarakat untuk menangkal aksi pengetap itu adalah gebrakan besar. Semua unsur layak mendukungnya,†tambahnya.
Menurutnya, aksi pengetap ini memang sudah demikian cerdik mengelabui banyak pihak termasuk kepolisian. “Modus pembelian BBM jumlah banyak dengan tangki modifikasi bahkan pada siang hari adalah sinyal bahwa operasi mereka sudah berjalan lama. Tentu saja ini meresahkan warga.
Lihat saja antrean kendaraan yang mengular di beberapa SPBU. Apalagi saat sekarang merupakan tahun politik. Semua celah yang berhubungan dengan tingkat keresahan dan keamanan masyarakat haris dihilangkan,†imbau Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kaltim ini. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/dhi/met)
Pengetap Solar Harus Ditindak Tegas
Sabtu, 8 Maret 2014 7:29 WIB