Samarinda (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor menyebutkan tingkat inflasi di Kalimantan Timur hingga periode Agustus 2023 masih terkendali.
"Diperkirakan sampai akhir tahun sesuai target nasional tidak lebih dari 3 plus minus 1 persen," kata Gubernur Isran Noor di Samarinda, Jumat.
Gubernur Isran Noor optimis inflasi Kaltim relatif terkendali, meski di atas nasional yang ditarget kisaran 3 persen hingga akhir 2023.
Untuk itu, orang nomor satu Benua Etam ini sangat berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota serius melakukan upaya-upaya pengendalian dan antisipasi.
"Bapak Presiden sudah mengingatkan sinergi lintas sektor. Kita apresiasi upaya Bank Indonesia Kaltim bersama TPID dan TNI sudah melakukan upaya antisipasi dengan melakukan gerakan tanam cabai," jelasnya.
Selain upaya antisipasi dengan menanam komoditi pangan pemicu inflasi, Gubernur juga berharap kerjasama antar daerah ditingkatkan guna memenuhi ketersediaan komoditas pangan yang terjangkau.
"Kita masih tergantung daerah lain, tapi jangan bergantung sekali. Kita masih bisa tanam komoditas pangan penyumbang inflasi di Kaltim," tegasnya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim Budi Widihartanto, menambahkan upaya yang telah dilakukan cukup banyak oleh TPID, seperti operasi pasar dan gerakan tanam melibatkan berbagai unsur di daerah.
Termasuk pihaknya telah memfasilitasi kerjasama antar daerah, seperti kerjasama PT Varian Niaga (pabrik gula di Jawa Timur) terkait pengiriman gula ke Kaltim.
"Bawang merah kerjasama dengan Jawa Timur dan beberapa daerah lain," ujarnya.
Kerjasama antar daerah ungkapnya, sangat penting untuk meningkatkan suplai, karena kebutuhan di Kaltim sekarang ini sangat tinggi.
"Diantaranya banyaknya proyek-proyek mendukung Ibu Kota Nusantara dan proyek investasi semakin tinggi," sebutnya.
Budi menambahkan Presiden Jokowi telah menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP), TPID dan para gubernur, bupati dan walikota sebab inflasi sangat terkendali di angka 3,08 persen pada Juli lalu.