Samarinda (ANTARA) - Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan kepada pihak terkait tentang pentingnya buku dengan karakter 3M (mutu, murah, dan merata), sehingga selain bisnis jalan juga mampu mencerdaskan bangsa.
"Buku dengan 3M menjadi strategi utama dalam peningkatan penyediaan buku, karena buku yang bermutu, murah dan terjangkau, serta merata, maka akan cepat menyebar di seluruh Indonesia," ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam keterangan diterima di Samarinda, Kamis.
Ia mengatakan ini saat Sosialisasi Regulasi Perbukuan di Samarinda yang pihaknya lakukan kerja sama dengan Pusat Perbukuan, Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek RI diikuti sekitar 100 orang guru, penulis, editor, penggiat, dan komunitas literasi se- Kota Samarinda.
Kegiatan pada Rabu (24/6) tersebut menghadirkan narasumber kunci Hetiifah Sjaifudian, kemudian Supriyatno selaku Kepala Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek, M Kurniawan selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, dan Prof Dr Zaki Su`ud, M.Eng (Pusat Perbukuan).
Hetifah menyampaikan, perpustakaan bukan hanya sebagai tempat meletakkan buku di rak, tetapi merupakan tempat dimana seseorang bisa meningkatkan ilmu pengetahuan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.
"Untuk mewujudkan buku yang bermutu, maka diperlukan suatu standar, kaidah, kode etik pemerolehan, dan penerbitan buku," ujarnya menerangkan.
Buku-buku yang diterbitkan juga harus memenuhi syarat isi yaitu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, tidak mengandung unsur kekerasan dan kebencian, tidak diskriminatif, dan tidak ada unsur pornografi.
Hetifah juga menegaskan bahwa dalam UU Sistem Perbukuan akan memberikan kepastian bagi para pengguna buku untuk melakukan pengawasan terhadap buku yang beredar di masyarakat, diantaranya harga buku, peruntukan buku, identitas buku, dan buku teks utama.
"Hal lain yang juga penting tentu terkait peran masyarakat diantaranya dalam membangun dan mengembangkan budaya literasi, menciptakan dan memajukan ekosistem perbukuan yang sehat," katanya.
Sementara Supriyatno menegaskan tentang pentingnya perluasan kerja sama dengan pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam kolaborasi dengan semua pihak dalam peningkatan mutu dan hal lainnya.
"Undang-undang Sistem Perbukuan diharapkan dapat terus mendorong semakin sehatnya perbukuan di Indonesia, sehingga diharapkan dapat tumbuh buku-buku yang bermutu untuk mendukung perkembangannya," katanya.
Komisi X dan Kemendikbudristek tegaskan pentingnya buku 3M
Jumat, 16 Juni 2023 4:35 WIB
Untuk mewujudkan buku yang bermutu, maka diperlukan suatu standar, kaidah, kode etik pemerolehan, dan penerbitan buku