Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan rutin menggelar operasi pasar murah setiap Rabu dengan intensitas dua Minggu sekali yang tersebar di kelurahan- kelurahan, guna menstabilkan harga bahan pokok di pasar.
"Untuk saat ini harga bahan pokok di pasar pasar Samarinda masih cenderung stabil, hanya beberapa yang agak sedikit naik, yakni beras dan minyak goreng, namun untuk mengantisipasi, kami akan melakukan operasi pasar di setiap Minggu ke dua dan keempat dalam sebulan," papar Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas di Samarinda, Kamis.
Dia menyebutkan bahwa untuk menstabilkan harga beras, pihak Pemkot menggandeng Bulog dalam menyalurkan sebanyak 120 ton dalam operasi pasar murah dengan harga kisaran Rp45 ribu per lima kilogram.
Lanjutnya, dalam operasi pasar tersebut, pihak Pemkot juga memanfaatkan Perumdam Varia Niaga untuk mendistribusikan minyak goreng curah, gula pasir, dan telur ayam.
"Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan rapat koordinasi dengan beberapa toko ritel, seperti Indomaret, Alfamidi, Eramart, Indogrosir, dan Lottemart dalam persiapan operasi pasar menjelang Bulan Ramadhan," ujar Marnabas.
Dikatakannya, dengan memperkuat koordinasi kepada perusahaan ritel dan juga perusahaan logistik, maka usaha pemerintah dalam menekan inflasi menjelang Bulan Puasa dan lebaran Idul Fitri akan semakin terkendali.
"Pada intinya kami memastikan supaya kesediaan barang aman satu bulan ke depan," ucap Marnabas.
Dikatakannya, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menggelar operasi pasar terkait upaya menstabilkan harga ikan layang agar bisa diturunkan menjadi Rp15 ribu per kilogram, sebab pihak pemkot sudah meninjau di pasar ikan harga melonjak Rp25 ribu per kilogram, sedangkan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Selili langsung dari nelayan dihargai Rp14 ribu, jadi ada disparitas yang mesti distabilkan.
"Yang patut disyukuri sampai saat ini harga daging ayam dan sapi masih tergolong stabil, begitu pun dengan telur, jadi kami berupaya terus secara real time agar tidak ada yang melonjak drastis," pungkas Marnabas.