Samarinda (ANTARA) - Kelompok Tenaga Ahli Jerman yang tergabung dalam tim Transmigration Area Development (TAD) project memuji kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat desa transmigrasi di Provinsi Kaltim.
“Kami sudah mengunjungi sejumlah wilayah bekas lahan transmigrasi yang ada di Kutai Kartanegara maupun di Kutai Barat dan melihat kemajuan yang luar biasa sekarang ini,” tutur Ketua Kelompok Tenaga Ahli Jerman Dr Bernhard May dalam keterangan di Samarinda, Senin.
Benhard May mengemukakan, kunjungan ke Kaltm ini untuk melihat kembali hasil yang sudah dikerjakan TAD kurang lebih 40 tahun yang lalu.
Diketahui, TAD merupakan proyek kerja sama antara Republik Federasi Jerman dengan Pemerintah Republik Indonesia yang disebut kerja sama teknis pada saat itu.
Dimulai pada tahun 1977 dan dikelola oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang disebut Transmigration Area Development atau disingkat TAD.
Menurut pria yang fasih berbahasa Indonesia ini, pihaknya telah meninjau sejumlah wilayah transmigrasi di Kaltim dalam dua pekan terakhir, terlihat infrastruktur telah terbangun dengan layak di sekitar pemukiman warga transmigrasi tersebut.
Bernhard May meyakini kemajuan tersebut akan terus meningkat, karena program pembangunan terus berjalan.
Ia mengatakan, keberadaan Ibu kota negara ini nantinya akan memicu pertumbuhan ekonomi salah satunya membuat permintaan kebutuhan pokok meningkat.
“Petani maupun peternak ikan harus bisa menangkap peluang itu,” ucapnya menambahkan.
Bernhard juga menyampaikan terima kasih kepada Kelompok Tenaga Ahli TAD Indonesia di Kaltim, karena mereka dapat berkunjung kembali ke Kaltim sekaligus membuka kenangan saat bertugas dulunya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim,Hadi Mulyadi mengucapkan syukur dan salam perpisahan, karena kunjungan Kelompok Tenaga Ahli Jerman TAD berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah, kunjungannya lancar. Saya juga ucapkan selamat jalan, mudah-mudahan dapat bertemu lagi,” ujar Wagub Hadi.
Wagub Hadi pun mempersembahkan sejumlah lagu yang dibawakan secara medley. Lagu lawas Besame Mucho yang populer di tahun 1940 mengalun syahdu mendayu-dayu.
Disusul lagu penyanyi legend Mandarin, Teresa Teng berjudul Yue Liang Dai Biao Wo De Xin serta lagu jepang yang tak kalah populer Kokoronotomo.
Puncaknya, Wagub Hadi membawakan lagu Pamer Bojo dan kegembiraan pun pecah saat anggota kelompok tim ahli TAD baik dari Jerman dan Indonesia , bersama berjoget di malam terakhir kunjungan mereka di Kaltim.