Samarinda (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur melakukan silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi (Reses) pada masyarakat Desa Sumber Sari, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara terkait upaya produktifitas pertanian pangan.
“Para petani mengeluhkan infrastruktur pertanian yang kurang memadai, pupuk, dan juga pembangunan jalan usaha tani, jalan desa, rumah ibadah dan lain sebagainya,” ujar Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun di Samarinda, Selasa.
Dikatakannya, keluhan masyarakat hampir sama dengan daerah lain yaitu terkait produktivitas pertanian, mengingat masyarakat di Desa Sumber Sari mayoritas sebagai petani.
Untuk menuntaskan persoalan tersebut, pihak DPRD Kaltim sebelum melakukan koordinasi, akan melihat terlebih dahulu apakah kewenangan ada di Pemkab Kukar atau kewenangan tersebut di pemerintah provinsi, yang biasanya di bawah dinas terkait.
“Nanti akan kita upayakan mencari solusi terkait permasalahan permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat baik melalui APBD kabupaten, APBD provinsi maupun APBN,” jelasnya.
Disinggung mengenai sumber air yang menjadi aspirasi warga, Muhammad Samsun menuturkan, ini juga penting sebab sumber air adalah sumber kehidupan, nanti di follow up lagi, akan dilihat lokasinya, apakah benar-benar secara kapasitas mencukupi kebutuhan air di desa sumber dan sekitarnya.
“Kalau memang kebutuhan air itu mendesak dan vital agar dibangun maka pemerintah harus turun untuk membangun,” tegas Samsun.
Sementara itu, Kades Sumber Sari Kota Bangun Darat biasa disapa Iim mengungkapkan, tentu banyak harapan kami ke beliau dan tadi hanya sebagian saja yang dikeluhkan masyarakat mengingat waktu malam dan padatnya jadwal beliau dalam melayani rakyat. Besar harapan kami lanjut Ia berharap, mungkin bisa membantu perkembangan pertumbuhan kami.
“Ya, tadi disampaikan terkait IKN agar kita dapat membantu dari segi ketahanan pangan, sekali lagi kita ucapkan ribuan terimakasih kepada beliau, nanti tinggal kita komunikasikan kembali terkait keluhan masyarakat tadi untuk diperjuangkan ditingkat provinsi dan kabupaten dalam mengawal usulan tersebut,” ujarnya.
Terkait masalah yang krusial di desa, Iim menerangkan, sebenarnya banyak masalah krusial di desa ini seperti jalan usaha tani yang belum digarap, itu jalannya rusak parah, hasil usaha pertanian sangat susah mau dipasarkan di uar daerah. (Fan/ADV/DPRD Kaltim)