Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kelurahan Lok Bahu, Kota Samarinda dan Desa Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara berhasil meraih juara I lomba desa dan kelurahan terbaik yang digelar Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kalimantan Timur (Katim).
"Juara I mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp40 juta, masing-masing Rp20 juta untuk desa dan kelurahan dan Rp20 juta untuk kepala desa dan lurah," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Jumat.
Atas keberhasilan desa dan kelurahan tersebut menjadi juara pertama di tingkat Provinsi Kaltim, maka keduanya akan mengikuti lomba desa/kelurahan di tingkat nasional pada 2014.
Untuk lomba desa/keluarahan tingkat Kaltim, tim penilai terdiri dari beberapa unsur terkait di lingkungan Pemprov Kaltim dan mitra kerja, sedangkan tim penilai dalam lomba desa/kelurahan 2014 berasal dari Kementerian Dalam Negeri dan unsur terkait.
Menurut Jauhar, juara I Desa Embalut dengan kepala desa yang berprestasi adalah Musmulyadi, juara II Desa Balantiku Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan dengan kepala desa berprestasi Firman Abdul Latif.
Kemudian juara III adalah Desa Tepian Baru, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur dengan kepala desa yang berprestasi bernama Baharuddin.
Untuk lomba kelurahan terbaik adalah juara I Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, dengan lurah berprestasinya bernama Djumar, juara II Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, dengan lurahnya yang berprestasi bernama Ernu Ogon.
Sedangkan yang berhasil menjadi juara II adalah Kelurahan Petung, Kecamatan Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dengan lurahnya yang berprestasi atas nama Bodrolukito.
Untuk juara II mendapat Rp30 juta, yakni masing-masing Rp15 juta desa dan kelurahan dan Rp15 juta untuk lurah dan kepala desa, kemudian juara atau terbaik II masing-maisng mendapat Rp20 juta.
Menurut Jauhar, tahun-tahun sebelumnya ada pemisahan antara lomba desa/kelurahan terbaik dengan lomba kepala desa atau lurah berprestasi, tetapi mulai 2013 lomba itu dijadikan satu karena jika dipisahkan, maka hal itu tidak logis.
"Mengapa lomba ini mulai 2013 kita satukan, karena jika desanya juara 1 sementara kepala desanya tidak berprestasi, tentu hal itu menjadi aneh. Sebaliknya, jika lurahnya berprestasi tapi kelurahannya tidak mendapat predikat terbaik, itu kan aneh," kata Jauhar.
Semennatara itu Kabid Ketahanan dan Sosbud Masyarakat H Musa Ibrahim mengatakan, lomba desa/kelurahan terbaik dan pemilihan kepala desa atau lurah berpestasi itu merupakan program Pemprov Kaltim melalui BPMPD, yakni dalam upaya memfasilitasi pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan.
Dia berharap lomba ini dapat memacu kinerja paratur desa dan kelurahan, termasuk masyarakatnya dalam menyusun program pembangunan, memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada, dan saling bersinergi sehingga terjadi penguatan kelembagaan masyarakat. (*)