Kepolisian Resor atau Polres Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur melakukan upaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan dalam pengiriman logistik dan material untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN melalui jalur laut.
Pengiriman logistik dan material untuk kebutuhan pembangunan ibu kota negara Indonesia baru lebih banyak melalui jalur laut, kata Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Hendrik Eka Bahalwan di Penajam, Rabu.
Aktivitas kapal pengangkut logistik dan material pembangunan IKN yang melintas di Teluk Balikpapan dan di perairan Kabupaten Penajam Paser Utara diprediksi bakal padat mulai 2023.
Perairan yang dilintasi kapal pengangkut logistik dan material pembangunan ibu kota negara Indonesia baru tersebut merupakan jalur utama penyeberangan laut antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan.
Sehingga pengaturan jalur laut pengiriman logistik dan material pembangunan ibu kota negara Indonesia baru perlu dilakukan dengan baik.
Namun, hingga ini belum ada pengaturan di perairan yang digunakan sebagai jalur laut pengiriman logistik dan material untuk pembangunan ibu kota negara Indonesia baru tersebut.
Polres Penajam Paser Utara berkoordinasi dengan Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Feri Kalimantan Timur.
Kemudian dengan Kantor Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Balikpapan dan instansi terkait membahas pengaturan jalur laut pengiriman logistik dan material pembangunan IKN.
Polres Penajam Paser Utara juga melakukan komunikasi dengan penyedia jasa angkutan umum transportasi laut mengenai potensi peningkatan aktivitas kapal pengangkut logistik dan material pembangunan ibu kota negara Indonesia baru.
Pembahasan pengaturan jalur laut dan komunikasi dengan penyedia jasa angkutan umum transportasi laut tersebut, jelas Hendrik Eka Bahalwan, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan tindak kejahatan yang dapat menghambat pengiriman logistik dan material pembangunan IKN.
Terdata 19 proyek pembangunan ibu kota negara Indonesia baru bakal dikerjakan pada 2023, telah tanda tangan kontrak antara pihak ketiga dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sedangkan pengerjaan infrastruktur dasar IKN yang sedang berjalan, antara lain pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi, dan pengambil air (intake) Sungai Sepaku.
Pembangunan jalan lingkar Sepaku dan pelebaran jalan poros Petung-Sepaku juga tengah dilakukan.