Paser (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser M. Yunus Syam mengatakan Pemerintah Kabupaten perlu membangun tiga unit sekolah baru untuk mengakomodir kebutuhan siswa yang jumlahnya semakin meningkat.
"Tumbuhnya pemukiman baru di sekitar Desa Jone perlu dibangun unit sekolah baru. Kami masih berusaha mencari anggarannya," kata M. Yunus Syam, di Tanah Grogot, Selasa.
Paling tidak menurutnya harus ada pembangunan tiga unit sekolah lagi yakni dua diantaranya di Kecamatan Tanah Grogot dan satu di Kecamatan Batu Sopang.
Yunus mengatakan, alasan perlu dibangun sekolah baru dikarenakan banyak siswa bersekolah jauh dari tempat tinggal mereka
Ia mencontohkan, beberapa siswa SMP berdomisili di Desa Senaken yang harus bersekolah di SMP 5 Kota Tanah Grogot.
"Jauh sekali jaraknya. Jadi kita mau bangun satu unit lokasinya antara Jone dan Senaken," ucap Yunus.
Yunus menjelaskan, perlunya dibangun sekolah baru, mengingat pertumbuhan penduduk di dua Kecamatan yakni di Kecamatan Tanah Grogot dan Kecamatan Batu Sopang cukup signifikan.
"Sudah ada dua sekolah, SDN 002 dan SDN 035 Tanah Grogot , kondisinya masih kewalahan menampung siswa, sehingga perlu dibangun sekolah di daerah pengembangan," ucapnya.
Disdikbud Paser, lanjut Yunus, berharap pemerintah pusat bisa melakukan pembangunan unit sekolah baru melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun sayangnya tidak tersedia alokasi anggaran dari DAK pemerintah pusat untuk membangun sekolah.
"DAK sebesar Rp30 miliar yang diterima Kabupaten Paser pada tahun 2022 bukan untuk pembangunan unit sekolah, tapi pembangunan sarana penunjang seperti UKS, laboratorium, dan sarana lainnya," ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, Pemerintah Kabupaten Paser bisa membangun unit sekolah melalui dana APBD. Namun, dia juga bisa memaklumi, Bupati Paser saat ini sedang fokus membangun infrastruktur jalan dan jembatan di pedesaan. Hal itu juga sangat penting untuk mendukung terselenggaranya pendidikan di daerah terpencil.
"Pembangunan infrastruktur juga perlu untuk mendukung pendidikan, untuk mobilisasi pendidik dan siswa, dan keperluan penyelenggaraan pendidikan di desa-desa," ujar Yunus.