Penajam (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar dan Wakil Bupati (Wabup) Mustaqim MZ menyumbang masing-masing satu ekor sapi kurban kepada panitia kurban setempat.
“Walaupun pemerintah kabupaten (pemkab) tidak lagi mengadakan sapi kurban, namun dipastikan bupati dan wabup secara pribadi, masing-masing menyerahkan satu ekor sapi kurban di lokasi masjid tempat keduanya melaksanakan sholat Idul Adha,†jelas Kabag Humas Sekretariat Kabupaten (Setkab) Penajam Paser Utara, M Daud, Senin (14/10).
Sesuia jadwal lanjutnya, Yusran Aspar akan melaksanakan ibadah sholat Idul Adha serta menyerahkan sapi kurban di Masjid Al-Iqhlas Kelurahan Gunung Seteleng Kecamatan Penajam, sementara Mustaqim dijadwalkan di Masjid Al-Irsyad Kecamatan Waru.
Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim MZ, membenarkan akan melaksanakan sholat Idul Adha bersama istri di Kecamatan Waru sekaligus menyerahkan satu ekor sapi kepada panitia kurban di masjid tersebut.
Sapi kurban itu kata dia murni sumbangan dari pribadi dan bukan dari pengadaan pemkab.
“Setiap tahun saya selalu berkurban atas nama pribadi bukan diadakan pemkab dan ini yang perlu diluruskan. Kurban itu dilakukan oleh orang per orang bukan menggunakan anggaran pemerintah,†ujarnya.
Mustaqim mengatakan, masyarakat harus bisa menterjemahkan hikmah berkurban dalam arti luas, jika dikaitkan dengan pembangunan di Penajam Paser Utara.
"Masyarakat harus mau berkurban untuk memajukan daerah, salah satu contohnya dengan mengikhlaskan lahannya guna dijadikan sebagai lokasi jalan raya atau fasilitas umum lainnya. Tentunya, semua pengorbanan tersebut, menjadi amal jariyah dan akan dibalas oleh Allah SWT nantinya," katanya.
“Sebagaimana kisah Nabi Ibrahim As yang memiliki keteguhan dan ketabahan hati, maka kita sebagai umat muslim di Penajam Paser Utara dapat menarik tiga inti pokok makna berkurban,†ucapnya.
Mustaqim menjelaskan, berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, berarti kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalahnya kepada Sang Pencipta.
"Seperti halnya Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan putranya yang paling ia cintai untuk dikurbankan, merupakan wujud penyerahan dirinya kepada Allah SWT," katanya.
Selain itu, tambahnya, dengan berkurban manusia diajarkan untuk berbagi kepada mukmin lain yang kurang mampu. Kemudian dengan berkurban keikhlasan manusia diuji dari sifat tamak dan rakus akan harta dunia yang disenangi.
“Kurban berarti memberikan apa yang kita cintai dan kita sayangi, dalam hal ini ialah harta yang kita miliki, yaitu dengan cara berkurban,†katanya. (*)
Yusran dan Mustaqim Sumbang Hewan Kurban
Selasa, 15 Oktober 2013 2:47 WIB
Walaupun pemerintah kabupaten (pemkab) tidak lagi mengadakan sapi kurban, namun dipastikan bupati dan wabup secara pribadi, masing-masing menyerahkan satu ekor sapi kurban,"