Balikpapan (ANTARA) - Dua usaha kecil menengah (UKM) asal Balikpapan, Kalimantan Timur, yakni usaha olahan kepiting Kampoeng Timoer dan Madu Luntau meraih sukses di pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) pada 19-23 Oktober lalu, dengan mendapat rekanan bisnis dari luar negeri serta barang dagangannya habis terjual.
“Ada pengusaha dari Arab Saudi yang sangat tertarik dengan produk kami. Ia minta katalog produk dengan daftar harga, dan juga memborong produk kami,” kata Soemarsono, pemilik Kampoeng Timoer dalam keterangan yang diterima di Balikpapan, Jumat.
Menurut Soemarsono, selama gelaran TEI di Jakarta itu, pihaknya berhasil menjalin hubungan dagang dengan mitra luar negeri yaitu Trading East.
“Saya sangat tertarik dengan produk kepiting ini. Selain enak, kemasannya juga bagus,” tutur Soemarsono menirukan pernyataan Sami F Alkathiri, manajer Trading East.
Hal yang sama juga terjadi pada Madu Luntau, produk madu yang berasal dari kalulut atau lebah Meliponini, lebah tanpa sengat, yang diusahakan oleh Agustinus Gabriel.
“Seluruh madu yang saya bawa habis terjual. Trade Expo Indonesia ini memberi saya banyak pelajaran dan pengalaman. Pertama mengenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas, dan tentang prosedur ekspor,” kata Gabriel.
Dalam pameran yang berlangsung selama 5 hari itu, Madu Luntau sudah habis di hari ketiga. Gabriel mencetak omzet hingga Rp12 juta.
Di Balikpapan, kedua UKM ini adalah binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Pertamina berbagi ilmu terutama tentang menjaga kualitas produk, pengemasan, dan meluaskan pasar.
Menurut Humas Pertamina Patra Niaga Susanto Satria, sebelumnya ada seleksi ketat untuk bisa dibawa ke TEI. Dari sisi produk misalnya, harus benar-benar berkualitas dan sudah memiliki legalitas atau izin-izin yang diperlukan, terlebih lagi bila itu produk makanan.
“Semoga kehadiran di pameran tersebut benar-benar dapat bermanfaat untuk pengembangan bisnis masing-masing,” kata Satria.