Penajam (ANTARA) - Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 diperingati dalam sebuah upacara yang berlangsung di titik nol Ibu Kota Negara atau IKN Indonesia baru bernama Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Badan Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono, sedangkan teks Proklamasi dibacakan anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Sariman.
Danramil 0913-04 Sepaku, Penajam Paser Utara Kapten Infantri Andi Supratikto menjadi komandan dalam upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang baru digelar pertama kali di titik nol IKN Nusantara tersebut.
Detik-detik Proklamasi yang ditandai dengan suara sirine selama satu menit pada pukul 10.00 WITA, diawali pembacaan teks Proklamasi oleh anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dipimpin oleh Kepala Badan Otorita IKN Nusantara.
Upacara dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh enam orang Purna Pengibar Bendera (Paskibra) 2020-2021 Kabupaten Penajam Paser Utara.
Upacara yang berlangsung tertib dan khidmat itu diikuti ratusan peserta, mulai dari aparat Kecamatan Sepaku, personel TNI dan Polri, serta aparat kelurahan dan desa di wilayah Kecamatan Sepaku.
Kemudian tokoh adat dan masyarakat, pelajar tingkat SMP hingga SMA sederajat, serta organisasi masyarakat dan pemuda di wilayah Kecamatan Sepaku.
Pekerja lapangan proyek pembangunan IKN Nusantara juga ikut menjadi peserta upacara pengibaran bendera Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tersebut.
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 dilaksanakan di titik nol IKN Nusantara menurut Bambang Susantono, sebagai bentuk komitmen keseriusan pemerintah melakukan pemindahan dan pembangunan ibu kota negara Indonesia baru.
Formasi kendaraan alat berat dan pekerja lapangan dengan menggunakan alat pelindung diri atau APD lengkap lanjut dia, sebagai simbol konsistensi dan kesiapan teknis pembangunan IKN Nusantara.
"Momentum kemerdekaan harus menjadi semangat dalam proses pemindahan dan pembangunan IKN Indonesia baru," kata Bambang Susantono.