Paser (ANTARA) - Jumlah kasus anak yang sakit diare di Kabupaten Paser sebulan terakhir cenderung meningkat. Akibat tingginya kasus ini, ruang perawatan anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Tanah Grogot selalu dipenuhi pasien anak.
“Ruang perawatan anak di Rumah Sakit penuh, di klinik-klinik juga penuh pasien diare,” kata Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser dr. Hadiwijaya, Selasa (2/8).
Ia mengatakan, peningkatan kasus terlihat sejak Juni lalu. RSUD Panglima Sebaya tercatat kasus diare per Juni sebanyak 24 kasus, dan ada peningkatan dua kali lipat kasus di bulan Juli. Data bulan Juli, pasien di ruang anak mencapai 77 pasien.
Dijelaskan, ciri-ciri anak terserang diare, diantaranya badan lemas karena buang air besar (BAB) yang terlalu sering, demam tinggi dan atau disertai kejang.Kemudian anak jadi rewel, kesadaran menurun, mata lebih cekung dan keinginan untuk minum terus menerus karena dehidrasi berat.
Hadiwijaya mewanti-wanti kepada orang tua Jika BAB-nya makin sering disertai muntah berulang dan sulit untuk minum, serta diare berdarah agar dibawa ke layanan kesehatan.
“Jika mendapati hal itu segera dibawa ke layanan kesehatan,” katanya.
Dia mengimbau masyarakat harus waspada, dan dapat melakukan pencegahan diare dengan selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Jaga kebersihan, cuci tangan dengan cara yang benar menggunakan sabun terutama setelah BAB dan sebelum menyiapkan makanan terutama untuk anak-anak..
Hadiwijaya juga mengingatkan untuk mencegah diare, orangtua yang memiliki bayi usia 0 -6 bulan tetap memberi ASI dan makanan pendamping ASI.
“Program imunisasi juga jangan sampai terlewatkan.” katanya.
Menurutnya, upaya pencegahan dapat dilakukan dari menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang tinja bayi dan anak-anak dengan cara yang benar. Perlu diperhatikan jika anak-anak di rumah mengalami BAB lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsistensi lebih lunak atau cair maka perlu beberapa tindakan.
Hadiwijaya, menambahkan, langkah yang bisa dilakukan dengan memberikan minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi dengan oralit, tetap berikan makanan dan ASI.