Tenggarong (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah tahun 2022 di Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman Tenggarong dirangkai dengan program Gemar Mengaji (GEMA) yang melibatkan 600 siswa dan siswi dari sekolah yang ada di Tenggarong.
Kegiatan dihadiri Sekda Kabupaten Kukar Sunggono, Forkopimda Kukar, Asisten I Setkab Kukar Ahmad Taufik Hidayat, Ketua MUI, Ketua DMI, Ormas Islam dan Majelis Taklim.
“Kegiatan Gemar mengaji dalam rangkaian peringatan tahun baru Hijriah ini kita juga ingin mensukseskan program Pemkab Kutai Kartanegara di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026,” kata Ketua Badan Pelaksana Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Muhammad Bisyron, di Tenggarong.
Ia mengatakan, pada misi kedua Kukar Idaman yakni Meningkatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia Yang Berakhlak Mulia, Unggul dan Berbudaya. Dengan program dedikasi ke 10 yaitu program Gerakan Etam Mengaji Idaman (Gema Idaman).
Sementara itu, Sekda Kabupaten Kukar Sunggono saat membacakan sambutan Bupati Kukar mengatakan, tahun baru Hijriah tentu memiliki makna dan hakikat tersendiri yang berbeda dengan penanggalan lainnya, karena selain memiliki makna historis dan sosiologis, tahun baru Hijriyah juga sarat dengan muatan makna-makna teologis.
"Peristiwa hijrah Baginda Rasulullah Muhammad Saw merupakan momentum awal lahirnya sebuah peradaban baru bagi dunia kemanusiaan. Tahun baru Hijriah sesungguhnya layak untuk diperingati dan dirayakan bukan saja oleh umat Islam melainkan juga bagi siapapun yang konsen terhadap dunia kemanusiaan, karena inilah momentum yang menjadi simbol monumental tumbuhnya era baru kemanusiaan yang betul-betul konstruktif, " terang Sunggono.
Sunggono mengaku, saat ini salah satu misi utama pembangunan Kutai Kartanegara adalah berupaya untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia unggul dan berbudaya, peran serta masyarakat tentu menjadi sangat penting dalam capaian keberhasilannya tak terkecuali peran dari lembaga pendidikan, majelis ilmu, kelompok pengajian termasuk peran dari keberadaan Masjid dan Musholla.
Lanjut dia, tujuan utamanya adalah dalam rangka membangun tatanan masyarakat berperadaban dan berkemajuan, karena itu perayaan tahun baru Hijriah seyogyanya menjadi momentum yang tepat bagi kita semua untuk melakukan refleksi dan kontempelasi melakukan muhasabah sekaligus membangun komitmen diri untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
"Mari kita ikhtiarkan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, mari kita jadikan tahun baru hijriah sebagai momentum transformasi diri dari sisi spiritualitas maupun dari sisi sosial, " tuturnya.
Ia menambahkan, transformasi spiritual mengajarkan kita semua untuk lebih baik dalam ketaatan tunduk dan patuh terhadap apapun yang diperintahkan Allah SWT dan mentaati larangannya, sedangkan transformasi sosial mendorong kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan kearah yang lebih baik dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju jalan terang dan dari keterbelakangan menuju kemajuan.
"Dalam kesempatan ini saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama terlibat dan berkontribusi dalam kerja-kerja kolaboratif dan konstruktif yang dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan kebersamaan dan kesungguhan kita semua maka daerah kita Kutai Kartanegara akan menjadi daerah Idaman, daerah yang masyarakatnya hidup sejahtera dan bahagia, " harapnya. (Adv)