Samarinda (ANTARA) - Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Februari 2022 surplus sebesar 1,68 miliar dolar AS, terjadi kenaikan jika dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan sebelumnya yang surplus 879,81 juta dolar AS.
"Surplus sebesar 1,68 miliar dolar ini diperoleh dari hasil ekspor ke sejumlah negara tujuan sebesar 2.01 miliar, dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai 324,36 juta dolar AS," ujar Plt Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Nur Wahid di Samarinda, Selasa.
Nilai ekspor sebesar 2,01 miliar dolar ini berasal dari dua komoditas, yakni ekspor nonmigas sebesar 1,83 miliar dolar dan ekspor migas senilai 179,71 juta dolar.
Sedangkan jika dirinci per komoditas, maka ekspor komoditas migas pada Februari 2022 yang sebesar 179,71 juta dolar tersebut, mengalami peningkatan 147,69 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Sementara untuk nilai ekspor komoditas nonmigas pada Februari 2022 yang mencapai 1,83 miliar dolar, terjadi peningkatan 81,44 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Di sisi lain, nilai impor oleh Kaltim dari negara-negara penghasil pada Februari 2022 mencapai 324,36 juta dolar, mengalami kenaikan sebesar 61,19 persen ketimbang bulan sebelumnya, sedangkan jika dibandingkan Februari 2021, terjadi kenaikan 162,17 persen.
Apabila dirinci per komoditas, maka impor migas pada Februari 2022 sebesar 201,31 juta dolar, naik 205,69 persen ketimbang bulan sebelumnya, sedangkan impor nonmigas Februari 2022 mencapai 123,05 juta dolar, turun 9,10 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Secara kumulatif, nilai impor Kaltim periode Januari - Februari 2022 mencapai 525,59 juta dolar, naik sebesar 108,73 persen ketimbang periode yang sama tahun 2021.
"Dari seluruh impor periode Januari - Februari 2022, maka peranan impor komoditas migas mencapai 50,80 persen, sedangkan peranan impor barang nonmigas sebesar 49,17 persen," katanya.
Neraca perdagangan Kaltim Februari surplus 1,68 miliar dolar AS
Selasa, 12 April 2022 23:26 WIB
Surplus sebesar 1,68 miliar dolar ini diperoleh dari hasil ekspor ke sejumlah negara tujuan sebesar 2.01 miliar, dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai 324,36 juta dolar AS