Samarinda (ANTARA) - Pengembangan program Makmur terus digencarkan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), dalam mendorong produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Kali ini, program Makmur PKT berhasil tingkatkan hasil padi di Desa Timoreng Panua Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi Selatan, dengan rata-rata 8,5 ton per hektare dari sebelumnya maksimal 5 ton per hektare.
Keberhasilan itu ditandai panen raya padi oleh Manajemen dan Komisaris PKT, bersama perwakilan Pemkab Sidrap dan stakeholder terkait, Kamis (31/3/2022).
SEVP Bussines Support PKT Meizar Effendi, mengatakan program Makmur kali ini dilaksanakan di atas lahan seluas 391,02 hektare, dengan menggandeng 324 petani setempat.
Melihat kenaikan hasil gabah kering hingga 3,5 ton per hektare, semakin membuktikan program Makmur PKT mampu menjadi solusi dalam mendorong produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani secara signifikan.
Program ini merupakan salah satu fokus PKT bersama Pupuk Indonesia melalui sinergi BUMN, guna mendorong pengembangan sektor pertanian dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Khusus Kabupaten Sidrap, program Makmur PKT tahun 2022 menargetkan seluas 506,5 hektare dan saat ini terealisasi 391,02 hektare. Seluruh lahan tersebar di 11 Kecamatan dengan padi sebagai komoditas utama," kata Meizar.
Program Makmur juga langkah aktif PKT untuk mengajak generasi muda kembali bertani dan melirik pertanian sebagai sektor potensial, sekaligus mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi untuk mengurangi ketergantungan petani akan pupuk subsidi.
Melalui optimalisasi tata kelola pertanian pada program Makmur, produktivitas hasil yang jauh lebih tinggi diharap sejalan dengan tingkat kesejahteraan petani, karena didukung kepastian pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu.
"Program ini sengaja digagas untuk mendorong produktivitas dan pendapatan petani melalui input pertanian di sektor nonsubsidi secara optimal. Hasilnya pun menunjukkan kenaikan signifikan, berdasarkan evaluasi program di sejumlah daerah pada berbagai komoditas," ungkap Meizar.
Sejauh ini realisasi program Makmur PKT di Sulawesi Selatan mencapai 2.230 hektare yang tersebar di empat daerah, yakni Sidrap, Bone, Pinrang, Luwu Timur dan Pangkep.
Program ini melibatkan 1.191 petani untuk komoditas padi dan kelapa sawit, sebagai komoditas andalan empat daerah tersebut. Tahun ini, PKT menargetkan realisasi program Makmur seluas 60.000 hektare di seluruh wilayah tanggungjawab perusahaan, dengan realisasi saat ini 25.554 hektare pada sejumlah komoditas seperti kentang, semangka, padi, kelapa sawit hingga jagung.
Sedangkan untuk akuisisi petani, program Makmur PKT telah menggandeng 7.530 petani dari target 20.000 orang di tahun 2022.
"Program ini akan terus dikembangkan PKT, sehingga kesejahteraan petani dapat kita tingkatkan melalui optimalisasi tata kelola pertanian secara terintegrasi," tambah Meizar.
Mewakili Pemerintah Daerah, Asisten 2 Pemkab Sidrap Andi Faisal, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan program Makmur PKT yang terbukti mampu meningkatkan kapasitas produksi padi secara signifikan. Dikatakannya, pertanian merupakan sektor andalan Kabupaten Sidrap dengan potensi yang terbilang besar, sehingga Pemerintah pun terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian masyarakat melalui beragam inovasi.
"Adanya dukungan melalui program Makmur ini, diharap bisa membantu petani mendapatkan hasil panen yang jauh lebih baik kedepannya, sehingga makin berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," ujar Andi Faisal.
Dirinya pun berharap kesinambungan program Makmur dapat terus ditindaklanjuti PKT dengan perluasan lahan tanam, sehingga luasan sawah di Kabupaten Sidrap yang mencapai 40.000 hektare mampu mendapatkan hasil dan produktivitas serupa.
Apalagi sektor pertanian memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pergerakan ekonomi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
"Kami sangat mendukung program ini dikembangkan lebih luas, agar pertumbuhan ekonomi masyarakat dan hasil pertanian di Kabupaten Sidrap semakin meningkat," harap Andi Faisal.
Muhammad Jihad, salah satu petani Desa Timoreng Panua pun mengakui program Makmur sangat bermanfaat dalam memperkuat kapasitas pertanian setempat. Para petani tak hanya mendapat kemudahan akses untuk permodalan maupun agri input, tapi juga peningkatan pengetahuan tata kelola lahan untuk pemanfaatan bibit dan pupuk secara tepat.
"Dari kebiasaan petani menggunakan pupuk tunggal urea bersubsidi, dengan program Makmur kami mulai mencoba produk PKT seperti Biodex, Ecofert, NPK Pelangi dan Urea Daun Buah. Hasilnya bisa kita buktikan bersama, jauh lebih tinggi dari sebelumnya dan sangat memuaskan," terang Jihad. (*)