Balikpapan (ANTARA) - Plaza Balikpapan menjadi pusat perbelanjaan modern pertama di Kota Balikpapan yang hampir seluruh pedagangnya sudah menggunakan "Quick Respons Indonesia Standard" (QRIS) atau cara pembayaran non tunai dengan memindai kode batang (QR).
“Di Plaza Balikpapan sudah 90 persen pakai QRIS. Kami segera luaskan juga ke pasar-pasar tradisional,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, R Bambang Setyo Pambudi, Selasa.
QRIS pertama kali diperkenalkan sebelum wabah COVID-19 melanda Indonesia. Ketika kemudian wabah menyebabkan pembatasan interaksi langsung, Bank Indonesia bersama Kementerian Perdagangan meluncurkan "SIAP QRIS" (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai QRIS).
Program "SIAP QRIS" adalah langkah untuk menyediakan pilihan pembayaran yang mudah, cepat dan aman. Pembeli dan penjual tetap bisa bertransaksi tanpa melibatkan uang tunai, yang di masa wabah berkecamuk juga dianggap bisa jadi sarana penularan virus COVID-19.
Bambang Pambudi juga menyampaikan bahwa di tahun 2021, Kota Balikpapan telah mencatatkan lebih dari 88 ribu pedagang dan penyedia jasa menggunakan QRIS atau 120 persen dari target.
QRIS telah dipakai di berbagai sektor seperti pasar rakyat, retribusi, UMKM, transportasi, rumah ibadah, fasilitas kesehatan hingga pariwisata.
“Harapan kami, QRIS memudahkan masyarakat bertransaksi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan,” kata Bambang.
Ia juga menegaskan, Bank Indonesia senantiasa bersinergi dengan pemerintah kota serta para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemudahan masyarakat dalam bertransaksi, mengendalikan inflasi serta mengawal ekonomi Balikpapan.
Hingga akhir pekan lalu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan masih dijabat Sri Darmadi Sudibyo. Serah terima jabatan Kepala Perwakilan BI Balikpapan dari Darmadi Sudibyo kepada Bambang Setyo Pambudi dilakukan Senin (28/3). Sudibyo selanjutnya menjadi Direktur Departemen Pengadaan Strategis di Kantor Pusat BI di Jakarta.