Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perdagangan dalam beberapa hari terakhir menggelar operasi pasar minyak goreng curah di sejumlah kelurahan untuk mengantisipasi adanya kepanikan masyarakat akan kelangkaan minyak goreng.
"Operasi pasar sudah berjalan dan sampai hari ini ada tujuh kelurahan yang sudah kita beri jatah 2000 liter per kelurahan, setiap warga mendapatkan dua liter minyak goreng," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas di Samarinda, Selasa.
Ia mengatakan,apabila operasi pasar minyak goreng curah dengan harga Rp11.500 per liter, berjalan lancar di masyarakat maka untuk kedepannya akan meminta izin ke Kementerian Perdagangan untuk operasi pasar di pasar-pasar tradisional.
Marnabas mengungkapkan masalah yang dihadapi dalam penyaluran minyak goreng tersebut ialah transportasi yang dibatasi.
"Kita terkendala di transportasi untuk saat ini. Transportasi kita yang bergerak baru dua unit dengan kapasitas 15 ribu liter dan lima ribu liter. Kedua armada lainnya ditolak karena harus higienis nggak boleh ada karat," paparnya.
Menurut Marnabas operasi pasar yang digelar tidak terlalu digembar gemborkan, dikhawatirkan jika operasi pasar terlalu diumumkan orang-orang jauh juga turut berdatangan menyerbu minyak goreng.
Ia pun menaruh perhatian khusus kepada para pelaku UMKM yang memerlukan minyak goreng sebagai bahan utama untuk berjualan mencari nafkah.
Marnabas berharap kepada masyarakat untuk tidak panik buying karena stok sebenarnya masih cukup apabila warga membeli seperlunya dan tidak rebutan.
"Kita punya jatah sebanyak 222 ribu liter untuk Samarinda dan kita salurkan baru 16.100 liter," terangnya.(Advertorial)