Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perindustrian setempat, menyiapkan 25.000 liter minyak goreng murah dalam bentuk curah dengan harga Rp11.500 per liter, untuk operasi pasar guna mengatasi kelangkaan minyak goreng.
"Sebanyak 25.000 liter minyak goreng tersebut untuk sementara disiapkan hanya bagi 10 kelurahan, tapi nanti kalau ada stok lagi, baru untuk kelurahan lainnya," ujar Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda Marnabas di Samarinda, Jumat.
Masing-masing kelurahan akan memperoleh jatah sekitar 2.400 liter. Sedangkan untuk menampung minyak goreng curah sebanyak 2.400 liter per kelurahan tersebut, pihaknya bahkan telah menyiapkan dua tandon per kelurahan yang masing-masing tandon berkapasitas 1.200 liter.
Marnabas memaparkan bahwa ketika tandon sudah diisi minyak goreng, pihaknya baru akan menginformasikan ke masyarakat yang kemungkinan akan dimulai pada Sabtu (12/3) besok.
"Akan ada 10 kelurahan yang akan melaksanakan pendistribusian minyak goreng secara bergantian karena kuotanya terbatas, tapi jika kuota 25.000 liter itu habis, pemerintah akan membeli lagi, namun Pak Wali Kota akan mencarikan biaya di luar dana APBD," ucap Marnabas.
Mengenai kelurahan mana saja yang memperoleh kuota tersebut, ia menyatakan belum bisa memastikan kelurahan mana yang lebih dulu menyelenggarakan, karena semua tergantung pada persiapan di kelurahan masing-masing.
Ia melanjutkan, tiap warga akan memperoleh kuota maksimal 5 liter, sementara untuk pembelian minyak goreng akan diatur di tiap kelurahan agar tidak terjadi kerumunan massa, sehingga setiap pengantre akan diberikan kupon pembelian.
Sehari sebelumnya, saat rapat persiapan operasi pasar tersebut, ia mengatakan bahwa rencananya Wali Kota Samarinda Andi Harun akan turun langsung untuk memantau kegiatannya.
Ia juga mengatakan bahwa sebanyak 25.000 liter minyak goreng curah tersebut sudah ada di Samarinda yang didatangkan dari Balikpapan.
Operasi pasar ini digelar karena warga sulit mendapatkan minyak goreng sejak beberapa pekan lalu, bahkan minimnya stok minyak goreng di pasaran sehingga menyebabkan harga melonjak hingga Rp21.000 per liter.(Advertorial)