Samarinda (ANTARA) - Penanaman pohon di sempadan Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda yang telah dimulai oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun pada 29 Januari, tetap dilanjutkan pihak terkait di sepanjang tahun ini dengan melibatkan komunitas pecinta sungai dan pihak lain
"Pasti, penanamannya dilanjutkan sepanjang tahun ini sampai target 5.000 bibit pohon tertanam di sempadan SKM untuk penghijauan, menambah hutan kota, dan fungsi lainnya," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda Nurrahmani di Samarinda, Minggu.
Seremonial penanaman pohon oleh wali kota pada 29 Januari lalu dilakukan di samping Universitas Mulawarman (Unmul), titik pertama dari delapan titik hingga Jembatan Tepian Lempake pada garis sempadan SKM yang ditargetkan selesai dihijaukan tahun ini.
Delapan titik tersebut, lanjut Yama, panggilan akrabnya, berada di sisi kanan dan kiri sempadan SKM dimulai dari hilir (Unmul) hingga ke kawasan hulu (Jembatan Tepian Lempake) dengan masing-masing titik memiliki panjang yang berbeda, tergantung pada kontur sempadan.
Titik yang paling panjang mencapai 1.740 meter, kemudian titik yang paling pendek 124 meter. Sementara saat ini yang telah dilakukan penanaman baru ada satu titik, yakni titik pertama di samping Unmul dengan panjang sekitar 1.200 meter.
Sebelum penanaman, ia telah melakukan konsultasi dengan berbagai pihak mengenai jenis bibit yang cocok ditanam di sempadan SKM, karena di kawasan tersebut merupakan daerah pasang surut, sehingga spesies yang akan ditanam harus mampu bertahan ketika sungai pasang dan harus tetap hidup ketika surut atau kemarau.
Pihak yang diajak diskusi untuk menentukan jenis bibit yang cocok ditanam di sempadan SKM antara lain Misman, Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) SKM Samarinda, karena sejak tahun 2015 Misman dan anggota GMSS SKM sudah merawat SKM, mulai dari memungut sampah hingga melakukan penanaman pohon.
"Kalau untuk bibit pohon khas dan yang cocok ditanam di sempadan SKM sudah siap karena telah ada kelompok yang membibitkan, tapi untuk membelinya tentu diperlukan anggaran, sehingga kami menggandeng banyak pihak untuk membeli bibit," katanya.
Bahkan lanjut Yama, pihaknya juga mempersilahkan perusahaan menyisihkan tanggung jawab sosialnya di bidang lingkungan, termasuk mempersilahkan kepada siapapun memilih titik di sempadan SKM guna menjadi orang tua asuh dalam menanam dan merawat pohon untuk penghijauan.