Balikpapan (ANTARA) - Telkomsel menanam sebanyak 600 bibit mangrove di dua lokasi pesisir Kota Balikpapan sebagai bagian dari peringatan 30 tahun layanan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025.
“Telkomsel Jaga" Bumi ini adalah komitmen nyata kami mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, tidak hanya di Balikpapan tetapi juga secara nasional,” kata Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Balikpapan Antonius Verianto Sidabutar di Balikpapan, Senin (2/6).
Ia menerangkan, penanaman dilakukan dalam dua hari berturut-turut, yakni pada Sabtu dan Minggu, 31 Mei hingga 1 Juni 2025, dengan rincian 100 bibit mangrove ditanam di kawasan konservasi Mangrove Center Margomulyo dan 500 bibit lainnya di kawasan Nelayan Berdasi II.
Aksi tersebut merupakan kolaborasi Telkomsel dengan Ciro Waste dan menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk 'Satu Pohon Mangrove, Satu Langkah Majukan Indonesia'.
Selain penanaman mangrove, Telkomsel juga menggalang aksi pengumpulan pakaian layak pakai oleh karyawan yang nantinya diolah menjadi produk merchandise seperti pouch.
Kegiatan ditutup dengan susur muara sambil mengumpulkan sampah yang kemudian diproses menjadi kompos dan ecobrick.
Verianto menegaskan bahwa seluruh upaya tersebut selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Lanjutnya, sebelumnya, Telkomsel juga telah bekerja sama dengan PlusTik dalam pengolahan limbah plastik dari kartu perdana, termasuk cangkang SIM card, agar tidak menjadi limbah satu kali pakai.
Selain itu, Telkomsel telah menghadirkan eSIM sebagai solusi digital yang mendukung pengurangan limbah fisik dan efisiensi distribusi kartu SIM.
“Setiap lini bisnis di Telkomsel harus beriringan dengan upaya pelestarian lingkungan. Kami ingin menjadi contoh bahwa pertumbuhan industri bisa tetap ramah lingkungan,” tutur Verianto.
Ia mengemukakan, CSR "Telkomsel Jaga Bumi" diharapkan menjadi penggerak aksi kolektif dari seluruh elemen masyarakat dan sektor usaha untuk menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pelestarian lingkungan.
“Kontribusi kami bersama Ciro Waste dalam penanaman mangrove, pengolahan sampah tekstil, dan pemanfaatan limbah plastik adalah wujud keseriusan kami menekan emisi karbon,” ujarnya.
Chief Executive Officer Ciro Waste Sandy Wijaya menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini menjadi langkah konkret dalam menangani permasalahan lingkungan.
“Collective action sangat penting, perusahaan seperti Telkomsel telah menunjukkan bagaimana bisnis bisa dijalankan dengan prinsip keberlanjutan,” kata Sandy.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mengapresiasi semangat kolaboratif antara komunitas dan dunia usaha.
“Aksi seperti ini selaras dengan komitmen pemerintah kota dalam menjaga lingkungan, mudah-mudahan bisa menginspirasi komunitas lain untuk ikut bergerak,” harap Sandy.