Balikpapan (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)mengemukakan pengurus PBNU Periode 2022-2027 yang akan digelar di Gedung Olahraga dan Pertemuan Dome di Kota Balikpapan pada Senin (31/1) bertujuan untuk merasakan atmosfer Ibu Kota Negara Nusantara.
“Pengukuhan di Balikpapan, di Kalimantan Timur ini Karena kami ingin merasakan atmosfer Ibu Kota Nusantara ini, ibu kota negara yang baru,” kata Gus Yahya di Balikpapan, Minggu malam.
Balikpapan adalah gerbang menuju Nusantara, lebih kurang 70 km barat laut Kota Minyak. Sebelum ibu kota baru negara itu memiliki semua fasilitas pendukung, maka Balikpapan juga menjadi kota penyangganya.
Gus Yahya didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saefullah Yusuf turut dalam gladi bersih acara pengukuhan tersebut, yang dijadwalkan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Menurut Gus Yahya, pemindahan Ibu Kota Negara membawa dampak positif, apalagi bila dibangun dan dirancang sebaik-baiknya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Rancangan ibu kota baru negara disebut forest city, yaitu kota yang tetap memberi tempat bagi hutan dan ruang terbuka hijau yang banyak dan tidak banyak mengubah kontur atau bentang alam. Sarana transportasi juga banyak menggunakan kendaraan listrik, sehingga tidak akan mencemari udara.
“Mudah-mudahan Ibu Kota Negara yang baru ini bisa membawa dampak yang baik, seperti yang kita inginkan dan menjadi tempat yang berkah,” ujarnya.
Gus Yahya bersama rombongan sudah menyempatkan diri meninjau kawasan yang akan dibangun pusat pemerintahan, di mana ada titik nol Ibu Kota Negara.
Pada kesempatan ini Gus Yahya juga menyampaikan bahwa PBNU berencana membangun kantor di lokasi Ibu Kota Negara tersebut. Untuk itu dirinya sudah bertemu dengan sejumlah pimpinan NU di Penajam dan Pelaksana Tugas Bupati Penajam Paser Utara.
“Semuanya tadi bersepakat kerja sama memfasilitasi pengadaan gedung kantor PBNU. Nantinya akan kami kembangkan NU Center dan menjadi satu titik penanda di Nusantara, Ibu Kota Negara yang baru,” ujarnya.
Menurut dia, Kantor PBNU itu nantinya juga akan menjadi pusat layanan berbagai kegiatan, mulai dari dakwah, pendidikan, kesehatan ekonomi dan lainnya.