Sangatta (ANTARA Kaltim) - Komisi Gabungan DPRD Kaltim meminta kepada Pemprov untuk membantu pendanaan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan di Kutai Timur minimal Rp50 miliar karena masih kekurangan anggaran sekitar Rp103 miliar.
"Fakta yang Komisi gabungan dapati, Pemkab Kutim menunjukan keseriusan dalam pembangunannya. Ini harus kita dukung," kata Hatta Zainal, ketua Komisi Gabungan saat meninjau pembangunan sisi laut Pelabuhan Kenyamukan, Selasa (7/5) lalu.
Pelabuhan kenyamukan ini tergolong pelabuhan rakyat yang memiliki prospek bagus. "Untuk dicatat, pelabuhan ini bukan rival dari pelabuhan Maloy," kata Anggota Komisi I, Saifudin DJ.
"Bagaimanapun caranya Pemprov Kaltim harus memberikan perhatian serius. Paling tidak dari Rp 103 miliar setengahnya diambil dari APBD Provinsi, karena ini sangat menunjang perekonomian rakyat sekitar pelabuhan," tegasnya.
Pembangunan terbagi dua sisi, yakni sisi darat dan sisi laut. Anggota Komisi III DPRD Kaltim Wibowo Handoko menuturkan hal senada dengan Saifuddin DJ soal penganggarannya.
"Penganggaran terdiri dari APBN, APBD dan anggaran dari Pemkab Kutim sendiri. Ironisnya alokasi dari APBD Kaltim sangat minim, kurang perhatian yang berbanding terbalik dari alokasi anggaran Pemkab Kutim," tuturnya.
"Cross check" lapangan dihadiri juga oleh Anggota Komisi gabungan lainnya seperti Zain Taufik Nurrohman, Safuad dan Abdurrahman Alhasnie.
Habib -sapaan akrab Abdurrahman AlHasnie juga berkomunikasi dengan kontraktor, PT Waskita, mengenai material yang digunakan, terutama soal apakah material sudah sesuai standar atau tidak. (Humas DPRD Kaltim/adv/dit/met)
Pelabuhan Kenyamukan Perlu Minimal Rp50 Miliar
Senin, 13 Mei 2013 8:22 WIB