Samarinda (ANTARA) - Pembangunan proyek rumah sakit Korpri di Jalan Wahid Hasyim I, Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara hingga kini masih dipertanyakan dampak lingkungannya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Jasno, secara pribadi menolak pembangunan rumah sakit tersebut. Terlebih, izin pembangunan di sekitaran Stadion GOR Sempaja oleh Pemprov Kaltim itu diduga masih abu-abu.
Politisi Faksi PAN itu mengaku tidak begitu mengerti, kawasan yang sejatinya digunakan untuk sarana dan prasarana olahraga turut ditambah fasilitas rumah sakit.
"Di antara teman-teman DPRD juga ada pro kontra. Mestinya pemerintah provinsi bisa memberikan contoh yang baik. Harus diurus dulu izinnya," ujarnya, Rabu.
Jasno menilai, sebaiknya Pemprov Kaltim juga membuat kajian, apakah daerah tersebut cocok dibangun rumah sakit atau tidak. Musabab kawasan itu masuk daerah langganan banjir.
"Saya sebagai wakil rakyat tidak mendukung pembangunan rumah sakit Kopri di kawasan itu. Silahkan dibangun di tempat lain yang memang bukan kawasan banjir. Tanah pemprov banyak kok. Masyarakat juga banyak protes ke kami, artinya ini juga harus saya sampaikan," tuturnya.
Ia menegaskan, bahwa tak ada maksud pihaknya menghalang-halangi pembangunan rumah sakit. Asalkan, tidak dibangun di daerah langganan banjir, lantaran pasti akan berdampak di waktu
Jasno berharap Pemprov Kaltim membuat kajian, apakah daerah tersebut cocok dibangun rumah sakit atau tidak. Musabab kawasan itu masuk daerah langganan banjir.
"Saya sebagai wakil rakyat tidak mendukung pembangunan rumah sakit Kopri di kawasan itu. Silahkan dibangun di tempat lain yang memang bukan kawasan banjir," kata Jasno.
Apalagi lanjut Jasno masyarakat juga banyak yang melayangkan protes kepada DPRD Kota Samarinda terkait pembangunan rumah sakit tersebut.
"Kalau kawasan banjir dibuat rumah sakit dan lain-lain, ini menjadi pertanyaan juga. Kami mendorong pemerintah kota juga harus jeli memberikan izin. Kalau memang dianggap melanggar, ya tidak usah dikeluarkan surat izinnya," pungkasnya. (Adv/DPRD Samarinda)