Legislator DPRD Kalimantan Timur Sutomo Jabir mendukung proyek Pemprov Kaltim dalam membangun jalan akses (penghubung) baru dari Jalan Letjend S. Parman ke Jalan KH. Samanhudi, yang sebelumnya dikenal sebagai Jalan Rajawali, untuk mengatasi kemacetan yang terus-menerus terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kota Samarinda.
"Kami mengapresiasi proyek tersebut sebagai inisiatif Pemprov Kaltim untuk mengurai kemacetan di Samarinda yang penduduknya kian padat," ujar anggota Komisi III DPRD Kaltim Sutomo Jabir di Samarinda, Selasa.
Ia berharap agar proyek itu cepat terealisasi, karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Samarinda, khususnya pengguna jalan di Jalan Gatot Subroto yang semakin ramai dilintasi.
Ia mengatakan, pihaknya meminta proyek tersebut dilaksanakan sebaik-baik untuk membuahkan hasil yang optimal, sebab itu untuk kemaslahatan masyarakat dan tidak merugikan pihak lain.
"Kami dari DPRD Kaltim akan mengawal proyek ini agar berjalan sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan. Kami juga berharap tidak ada kendala dalam proses pembangunannya, baik dari segi teknis maupun sosial," katanya.
Legislator daerah pemilihan (dapil) Bontang, Berau, dan Kutai Timur itu, menyatakan Komisi III DPRD Kaltim juga tengah membahas beberapa proyek pembangunan Kaltim bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR) provinsi.
Pihaknya juga akan meminta kepada Dinas PUPR Kaltim mengoptimalkan program kerja pada tahun 2024 yang sudah direncanakan dan tetap menjaga mutu pembangunan.
"Jangan sampai proyek pembangunan dikerjakan tanpa kontrol standar kelayakan, yang berdampak pada kerugian bagi masyarakat," tandas Sutomo yang juga politisi PKB.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi sekitar proyek, saat ini Pemprov Kaltim telah memasang plang pengumuman yang bertulisan "Pemerintah Provinsi Kaltim Akan Membangun Jalan Akses (Penghubung) dari Jalan S.Parman menuju Jalan KH. Samanhudi (ex Jalan Rajawali) pada 2023," tertanda Pj Gubernur Kaltim.
Adapun plang ini dipasang tepat di belakang planet swalayan yang bersampingan langsung dengan eks Bandara Temindung.
Jalan akses (penghubung) baru ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pengguna jalan yang ingin menuju Jalan KH. Samanhudi tanpa harus melewati Jalan Gatot Subroto yang sering macet. (Adv/DPRD Kaltim)