Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) justru kian membangkitan solidaritas kader partai berlambang padi dan bulan sabit Kalimantan Timur.
"Ada perasaan teraniaya sehingga kasus tersebut justru membangkitkan rasa solidaritas kader PKS di Kaltim," kata Ketua DPW PKS Kaltim Masykur Sarmian, di Samarinda, Selasa.
Kasus suap impor daging sapi yang diduga melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq itu lanjut dia justru memberi hikmah bagi PKS.
"Saya menerima banyak pesan singkat (SMS) dari kader maupun masyarakat yang menyampaikan dukungan dan rasa simpatik atas masalah yang saat ini kami hadapi," katanya.
"Jadi, saya melihat ada hikmah dibalik kasus ini yakni lahirnya kebangkingkan bagi PKS. khususnya di Kaltim," ungkap Masykur Sarmian.
Saat kunjungannya di lima kabupaten/kota di Kaltim yakni, Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kabpaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara kata Masykur Sarmian, antusias masyarakat justru mengalami peningkatkan tiga kali lipat sebelum kasus LHI tersebut mencuat.
"Baru saja Saya mengunjungi lima kabupaten/kota di Kaltim dan antusias masyarakat justru kian meningkat. Kalau biasanya, saat kami berkunjung ke daerah biasanya hanya berkisar 500 orang yang hadir tetapi dalam kunjungan kami baru-baru ini massayang datang lebih 1.000 orang bahkan ada yang sampai 1.500 orang," katanya.
"Ini menunjukkan, bangkitnya solidaritas kader karena ada perasaan teraniaya. Lagipula, masyarakat saat ini sudah bisa menilai dan melihat persoalan secara jenih masalah yang dihadapi PKS," ungkap Masykur Sarmian.
Diakui, saat ini PKS Kaltim lanjut Masykur Sarmian semakin kokoh, walaupun diterpa berebagai isu terkait kasus yang dialamai LHI tersebut.
"Intinya, PKS Kaltim semakin kokoh dan tidak terpengaruh dengan masalah tersebut. Kami tetap berkomitmen masalah itu sebagai dorongan untuk lebih mengokohkan tekad dalam membangun bangsa demi kemajuan masyarakat," kata Masykur Sarmian. (*)
Solidaritas Kader PKS Kaltim Kian Bangkit
Selasa, 5 Februari 2013 17:55 WIB