Mamuju (ANTARA) - Warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), sejak tiga hari terakhir "dihantui" banjir yang sering terjadi akibat hujan deras mengguyur daerah tersebut.
"Banjir terus 'menghantui' warga dalam tiga hari terakhir ini karena hujan terus turun sepanjang hari dan air banjir menggenangi permukiman warga," kata seorang warga di kompleks BTN Ampi Kota Mamuju, Nirwansah, di Mamuju, Minggu (22/8).
Ia mengatakan banjir telah beberapa kali merendam permukiman warga dengan ketinggian air hingga lutut orang dewasa. Hujan deras turun di daerah tersebut, sepekan ini.
"Buruknya drainase di Mamuju membuat banjir terjadi, sehingga permukiman warga terendam, ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk ditanggulangi," katanya.
Dia menyebut selain warga BTN Ampi banjir juga beberapa kali merendam permukiman warga di perumahan kompleks Pemda Mamuju.
"Banjir sudah seperti langganan dan mengganggu aktivitas warga, karena barang berharga miliknya dirusak banjir, seperti yang terjadi di sekitar perumahan kompleks Pemda Kota Mamuju," kata warga setempat lainnya, Irfan.
Ia mengaku trauma karena pada awal 2017 banjir besar melanda Kota Mamuju, mengakibatkan sejumlah rumah hanyut dan ribuan rumah terendam sehingga dia tidak bisa beristirahat dengan tenang
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi sebelumnya telah meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Mamuju melakukan pembersihan drainase yang tersumbat sampah.
Ia mengatakan terdapat juga drainase yang rusak di Mamuju sehingga air hujan tidak mengalir dengan lancar dan mengakibatkan banjir merendam rumah warga.
"Keterbatasan anggaran akibat penanganan COVID membuat perbaikan drainase harus ditunda dulu pemerintah, meskipun drainase banyak tersumbat dan rusak di Mamuju, yang mesti dilakukan perbaikan," katanya.