Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim melalui instansi terkait menggelar Pelatihan "Biosafety Principles" bagi pekerja laboratorium kesehatan hewan yang diikuti 43 peserta dari Dinas Peternakan di 14 kabupaten/kota se-Kaltim.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan kesanggupan pekerja laboratorium untuk menerapkan prinsip-prinsip biosafety dan kesehatan laboratorium," ujar Sekretaris Dinas Peternakan Kaltim, Woro Triani, di Samarinda, Senin.
Pelatihan tersebut digelar selama dua hari, yakni mulai 21 hingga 22 Januari 2013, sementara pembicaranya antara lain drh Indrawati, M.Sc dari Balai Besar Penelitian Veteriner, dan Diah Iskandriati dari Asosiasi Biorisiko Indonesia.
Diah mengatakan bahwa laboratorium yang merupakan wadah bekerja agen biologis, merupakan lingkungan kerja yang unik dan spesial, sehingga membutuhkan tingkat kewaspadaan dan ketelitian yang tinggi.
Hal ini perlu dilakukan karena lokasi tersebut dapat menimbulkan risiko penyebaran penyakit menular, terutama bagi orang yang bekerja di dalamnya maupun pekerja di sekitar laboratorium.
Berdasarkan penelitian, katanya, jenis-jenis kecelakaan yang terjadi dalam laboratorium antara lain akibat jarum suntik mencapai 25,2 persen, terkena pecahan gelas atau benda tajam lainnya 15,9 persen, akibat tumpahan atau cipratan (aerosol) 26 persen, penggunaan pipet saat minum 13,1 persen, dan gigitan atau cakaran hewan 13,5 persen.
Untuk itu, maka para pekerjanya tidak diperbolehkan makan atau minum di laboratorium karena dapat menimbulkan aerosol. Bahkan mencuci tangan pun tidak dibenarkan.
Selama bekerja dia laboratorium, ujarnya, pekerja harus menggunakan sarung tangan, alas kaki tertutup, baju laboratorium, pelindung mata dan wajah, dan harus menggunakan penutup kepala.
Tujuan dari penggunaan pakaian itu adalah untuk melindungi kulit, membran permukaan, respirasi dan mencegah penyebaran kontaminan.
Selanjutnya, demi keamanan dan keselamatan laboratorium maupun orang lain, maka ruangan harus dijaga ketat, misalnya penentuan personil yang mendapat akses masuk. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa personil yang bekerja dapat dipercaya dalam menangani agen-agen biologi berbahaya. (*)
Kaltim Gelar Pelatihan "Biosafety Principles"
Senin, 21 Januari 2013 20:31 WIB