Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak masyarakat untuk melakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan secara rutin serta menjalani pola hidup sehat dalam upaya pencegahan dini penyakit kanker.
Kepala bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki di Samarinda, Jumat, mengatakan pemerintah telah menyediakan kemudahan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat, salah satunya di puskesmas yang sudah dilatih untuk menangani tahap awal kasus kanker.
"Dengan deteksi dini, kasus kanker dapat ditangani lebih baik tanpa harus menunggu hingga stadium lanjut. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia dan menjalani hidup sehat sebagai upaya mencegah kanker," kata Basuki saat menjadi pembicara pada Tanggap Deteksi Kanker Serviks di Samarinda.
Ia mengungkapkan saat ini kanker payudara dan kanker serviks terus menjadi ancaman serius bagi wanita, khususnya di Kaltim. Berdasarkan data nasional, kedua jenis kanker ini adalah yang tertinggi di antara penyakit tidak menular pada wanita di Indonesia.
Penyakit ini mulai muncul, lanjut Basuki, biasanya saat pasien baru memeriksakan diri, dan saat itu penyakit sudah memasuki stadium lanjut dan gejalanya mulai dirasakan.
"Karena itulah pencegahan menjadi sangat penting, meskipun tidak mudah untuk dilakukan," kata Basuki.
Ia mengungkapkan jumlah penderita kanker payudara dan serviks terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.
"Target untuk deteksi dini kanker baru tercapai 50 persen dari yang diharapkan," imbuh Basuki.
Secara nasional Indonesia memiliki target besar untuk tahun 2030 yaitu mengeliminasi kanker serviks dengan target kurang dari 4 per 1.000 wanita.
Untuk mencapai tujuan ini, ada tiga target utama yang harus dicapai. Pertama, 90 persen anak perempuan di bawah 15 tahun harus divaksinasi HPV. Saat ini, program vaksinasi HPV yang mulai gratis sejak tahun 2023, baru mencapai 73 persen karena keterbatasan jumlah vaksin.
Kedua, 70 persen wanita di atas usia 35 tahun harus melakukan skrining. Ketiga, 90 persen orang yang sudah diketahui memiliki pralesi atau kondisi sebelum adanya benjolan harus mendapatkan tata laksana sesuai standar agar tidak terlambat dalam penanganan.
Pencegahan sangat penting karena pengobatan kanker memerlukan biaya besar dan waktu yang lama. Ada slogan sederhana yang dapat disampaikan kepada masyarakat, yaitu CERDIK: Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
Ia menjelaskan kanker serviks umumnya disebabkan oleh virus HPV, dengan faktor risiko termasuk seks di usia dini, sering berganti pasangan, merokok, dan obesitas. Tahun ini program nasional menargetkan 9.000 sampel untuk deteksi dini, namun baru 300 sampel yang tercapai.
Pemeriksaan HPV DNA dapat dilakukan dengan dua cara yaitu swab seperti pap smear dan tes urine. Namun banyak masyarakat yang enggan melakukan swab karena merasa risih atau takut mengetahui hasilnya. Padahal deteksi dini sangat penting untuk pengobatan yang lebih efektif.
"Kanker bisa disembuhkan, jangan sampai setelah divonis kanker baru mencari pengobatan alternatif yang belum tentu efektif. Kami berharap para ibu usia 35 tahun ke atas rajin melakukan pemeriksaan kesehatan guna mengurangi risiko dan mendapatkan penanganan lebih awal," ujarnya.
Dinkes Kaltim ajak masyarakat cegah dini kanker melalui skrining
Jumat, 17 Mei 2024 15:38 WIB
Dengan deteksi dini, kasus kanker dapat ditangani lebih baik tanpa harus menunggu hingga stadium lanjut. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia dan menjalani hidup sehat sebagai upaya mencegah kanker