Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ada hal menarik di tengah sambutan Gubernur Kaltim Awang Faroek dalam rapat paripurna istimewa I di gedung DPRD, Selasa (8/1) kemarin.
Saat Awang menitikberatkan akan pentingnya kontrol pemerintahan dari masyarakat, media dan mahasiswa, bersamaan di luar gedung DPRD, tepatnya di pintu masuk utama, berlangsung aksi unjuk rasa kinerja pemerintah oleh puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kaltim.
"Silahkan mahasiswa menyampaikan aspirasinya demi mengoreksi jalannya pemerintahan. Tapi, lakukan dengan tertib jangan anarkis. Dan memang secara umum mahasiswa Kaltim jauh lebih cerdas menyikapi persoalan, apalagi bila harus melakukan aksi demo. Data kepolisian Polda Kaltim menyebutkan angka aksi demo mahasiswa tahun 2012 menurun. Itu artinya mahasiswa kita sudah lebih paham bagaimana cara menyampaikan aspirasi dan lebih paham bagaimana proses pemerintahan," beber Awang.
Kedatangan pendemo dengan sigap diamankan Pamdal DPRD maupun kepolisian. Apalagi kemanan saat itu dilipatgandakan mengingat even akbar rapat paripurna istimewa yang tengah digelar.
Mereka memang tak sampai memasuki gedung DPRD. Sempat diwarnai orasi yang berapi-api dan aksi bakar atribut DPRD, tapi secara umum tak mengarah pada aktifitas anarkis.
"Pembangunan Kalimantan Timur harus Pro rakyat. Jangan kerjakan proyek yang belum prioritas untuk rakyat," ucap Rahman selaku perwakilan pendemo yang juga merupakan Ketua KAMMI.
Perwakilan kesekretariatan DPRD, Kabag Humas Hj Eka Wahyuni SSos MM, tampak berupaya menenangkan pendemo.
Dibantu dengan H Husain BSc, Kasubag Pelayanan Masyarakat, Eka sempat bernegosiasi agar aksi dilakukan di meja perundingan, namun mahasiswa menolak karena meminta Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak langsung menemui mereka.
Tak lama perwakilan dari anggota DPRD Kaltim yaitu Sudarno,SE (Ketua Komisi I), Syaparudin (Sekretaris Komisi I) dan Wibowo Handoko (anggota Komisi III) akhirnya menyambangi dan menerima aspirasi mereka.
Sempat kembali berorasi terkait pembangunan Kaltim, dengan tertib mereka membubarkan diri tepat sebelum adzan zuhur berkumandang. (Humas DPRD Kaltim/adv/dit/dhi/mir)