Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Jembatan ulin di Jalan Bujangga, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, mulai Senin (24/12) telah beroperasi bagi pengguna kendaraan roda dua sebagai pengganti jalan yang sebelumnya ambles.
"Setelah kurang lebih dua bulan dikerjakan, jembatan ulin selebar 3 meter dan panjang sekitar 80 meter dibuka untuk umum. Tapi hanya untuk kendaraan roda dua saja," ungkap Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Berau, Ir Rahmad, yang ditemui di Jalan Bujangga saat pembukaan jembatan, Senin (24/12).
Dengan terbukanya akses itu, dia mengharapkan akan memperlancar mobilitas masyarakat setelah lama harus rela memutar untuk melintasi Bujangga.
Dengan pengalihan itu pula, Dinas PU akan kembali fokus pada perbaikan jalan yang saat ini masih digunakan untuk kendaraan roda empat yakni Jalan Pembangunan dan Jalan Sultan Agung.
"Termasuk jalan yang selama ini digunakan roda dua sebelum jembatan dibuka," ujar Rahmad.
Sebab, sampai saat ini, Pemkab Berau masih menunggu jawaban PU provinsi untuk perbaikan Jalan Bujangga yang terputus.
Sejak dua bulan terakhir, PU telah melayangkan permohonan untuk penanganan perbaikan jalan dimaksud. Jika disetujui dengan cepat, jembatan ulin yang baru digunakan akan dibongkar kembali.
Otomatis kendaraan kembali dialihkan ke jalur lama untuk roda dua. Namun, kata Rahmad, tentunya dengan kondisi yang lebih baik dari saat ini.
"Perbaikan jalan alternatif tetap diupayakan khususnya bagi jalan yang dilalui kendaraan roda empat sehingga jika ada perbaikan Jalan Bujangga, jembatan dibongkar dan kendaraan roda dua dialihkan kembali, karena tidak mungkin ada pengerjaan sementara arus lalu lintas seperti ini," jelas Rahmad.
Dia berharap Jalan Bujangga bisa dikerjakan seperti semula, dengan domain PU Provinsi atas jalan tersebut bisa dijadikan prioritas.
Pasalnya, katanya, runtuhnya jalan Bujangga lebih dulu dibandingkan kerusakan Jalan Gajah Mada Samarinda, sementara saat ini kerusakan jalan yang sama di Samarinda sudah mulai dikerjakan.
Untuk kelanjutan proyek penurapan jalan, Rahmad menyebutkan, akan dilanjutkan namun tidak dengan konstruksi sebelumnya.
"Dirombak total, dan pekerjaan ini akan dibayar sesuai dengan progres pekerjaan saja," kata Rahmad. (*)