Samarinda (ANTARA) - Ketua Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Provinsi Kalimantan Timur Mujiono mengatakan, bisnis alat kesehatan berada dalam kejayaan selama pandemi COVID-19 seperti saat ini.
"Adanya pandemi COVID-19 mengharuskan beberapa usaha tutup, bahkan banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun untuk bisnis alat kesehatan saat ini sedang 'bersinar'," ujar Mujiono di Samarinda, Senin.
Untuk itu, lanjutnya, teman-teman pengusaha alat kesehatan diminta bersyukur dengan naiknya penjualan peralatan tersebut, karena di saat lapangan usaha lain banyak yang karyawannya terkena PHK, namun karyawan alat kesehatan justru mendapat bonus seiring meningkatnya penjualan.
Bagi anggota Gakeslab Provinsi Kaltim, katanya lagi, rasa syukur itu diwujudkan dalam bentuk bakti sosial, yakni berupa pemberian bantuan maupun sumbangan langsung kepada instansi swasta dan masyarakat yang terdampak COVID-19.
Di awal tahun 2020, lanjutnya, semua negara di belahan dunia terkena dampak COVID-19, termasuk Indonesia yang kemudian juga menyasar ke Provinsi Kaltim.
"Dampak COVID-19 tersebut meluluhlantahkan perekonomian. Sedangkan di Indonesia, empat tahun sebelum pandemi melanda, kita sudah merasakan guncangan ekonomi yang berimbas pada tutupnya sejumlah perusahaan besar," katanya.
Ditambah dengan adanya pandemi COVID-19, lanjutnya, maka menjadi lengkap penderitaan masyarakat karena banyak yang terkena PHK, sehingga bertambah pula jumlah pengangguran.
Hal ini dikatakan Mujiono saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) VI Gakeslab Kaltim. Musprov ini merupakan agenda rutin per empat tahun untuk memilih pengurus baru sekaligus sebagai langkah kaderisasi.
Industri dalam negeri, katanya, kini telah mampu memproduksi alat kesehatan teknologi rendah hingga menengah seperti tempat tidur pasien, lensa kontak, dental chair, reagen kimia klinik, imunologi, dan lainnya.
"Kami sangat mendukung alat kesehatan produksi dalam negeri, diantaranya dengan menggandeng Asosiasi Persatuan Rumah Sakit Indonesia untuk memprioritaskan penggunaan alat kesehatan dengan pembelian melalui e-katalog," ucapnya.
Bisnis alat kesehatan 'bersinar' di tengah pandemi
Senin, 12 April 2021 20:54 WIB