Balikpapan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Balikpapan memperkirakan inflasi sepanjang April akan berasal dari naiknya permintaan berbagai barang dan jasa menjelang dan saat Ramadan 1443 Hijriyah.
“Khususnya komoditas pangan seperti daging ayam ras, dan masih terbatasnya pasokan bumbu-bumbuan dari daerah penghasilnya,” kata Kepala BI Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo, Senin.
Bahkan inflasi juga diduga akan datang dari menurunnya pasokan ikan di pasar sebab nelayan mengurangi aktivitas melaut.
Inflasi di April yang sedang berjalan saat ini tertahan oleh koreksi harga pada komoditas di kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen. Sejumlah harga pakaian jadi seperti kemeja lengan panjang pria, kaus polo pria, dan baju anak setelan, dan berbagai jenis pakaian lainnya, tengah turun harganya.
“Jadi kita mengalami deflasi -0,02 persen. Termasuk juga didorong oleh harga emas perhiasan yang juga menurun, mengikuti penurunan harga emas di pasar global,” jelas Darmadi.
Sementara itu, Maret lampau, Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dibandingkan dengan bulan Februari yang 0,28 persen.
Menurut Kepala BI Balikpapan, inflasi pada Maret tersebut disebabkan kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,26 persen dibandingkan bulan Februari.
Inflasi juga dipicu kenaikan harga ikan layang dan daging ayam ras sebagai dampak menurunnya pasokan sementara permintaan bertambah.
Selain itu, kenaikan inflasi di subkelompok makanan juga disumbang oleh berlanjutnya kenaikan harga cabai rawit sebagai dampak dari tingginya curah hujan sehingga produksi dan distribusi dari daerah sentra terhambat.
Inflasi juga dialami oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman atau warung dan restoran. Kelompok ini memberi andil sebesar 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya. Penyebabnya satu saja, harga kopi siap saji naik.
Darmadi menambahkan, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi barang dan jasa.