Samarinda (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak mengingatkan masyarakat setempat agar tidak panik dengan kabar masuknya varian baru COVID-19 yang sudah menjamah wilayah Kaltim.
Andi Muhammad Ishak menjelaskan bahwa mutasi virus adalah hal biasa dalam dunia medis, dan di Kaltim sendiri belum terlihat dampak dari varian baru Covid-19 B117 yang ditemukan di Inggris tersebut.
"Masyarakat jangan terlalu takut. Jangan panik. Karena varian baru ini belum teruji apakah lebih parah atau seperti apa,” kata Andi Ishak di Samarinda, Kamis.
Ia mengatakan varian baru COVID-19 tersebut di Indonesia sendiri baru teridentifikasi sebanyak enam kasus terpapar, dimana 1 di antaranya berasal dari Kaltim.
Mutasi SARS-CoV-2 B117 terdeteksi pada TKI asal Balikpapan yang baru pulang dari Arab Saudi.
"Ditemukan pada 12 Februari, kasus terinfeksi varian B117 ditemukan di Balikpapan, Kalimantan Timur, setelah hasil tes genome sequencing menyatakan positif," kata Andi Ishak.
Ia menegaskan sampai saat ini belum bisa disimpulkan bahwa virus varian baru itu lebih berbahaya.
"Kemungkinan, hanya risiko penularannya yang lebih cepat seperti terjadi di beberapa negara Eropa. Tapi persentase tingkat kematiannya sangat kecil," katanya.
Andi Ishak mengatakan poin terpenting masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga terhindar dari kemungkinan tertular COVID-19.