Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Panen merupakan suatu hal yang menggembirakan bagi petani, terlebih hasil yang dituai memuaskan. Beragam cara yang dilakukan para petani dalam mengungkapkan rasa syukur atas anugerah tuhan yang mereka terima.
Salah satu wujud mengungkapkan rasa syukur itu terlihat di Dusun Lobang Perak, Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Warga Lobang Perak yang umumnya petani merayakan panen mereka dengan kegiatan sedekah bumi dan bersih desa.
Ya, memang mirip tradisi di Jawa pasalnya mayoritas warga dusun tersebut berasal dari Jawa Timur.
Awal pekan ini warga setempat tampak berkumpul di balai desa berukuran kira-kira tak lebih dari satu lapangan bulu tangkis. Para tokoh agama, tokoh adat dan para te-tua dusun setempat duduk bersila bersandar di dinding balai desa.
Di tengah-tengah balai telah tersusun beraneka ragam jajanan, diantaranya nasi putih dan kuning, bubur merah dan putih, ketan, ubi, kacang, urap, nanas, pisang, telur dan tak lupa seekor ayam bakar lengkap dengan kepala dan kakinya.
Semuanya tersusun rapi dan ditengah-tengahnya tak lupa ditaruh aneka bunga di dalam gelas.
Sandi, pria paruh baya yang merupakan tokoh adat setempat didaulat untuk membaca ikrar bersih desa dengan menggunakan bahsa jawa dihadapan aneka jajanan tadi. Dari ikrar yang di ucapkannya beberpa kali menyebut puji-pujian terhadap Rasulullah SAW dan nabi-nabi lainnya.
Sekitar 10 menit ikrar tersebut selesai dibacakan. Saat ditanya tujuan dari ikrar tersebut merupakan bentuk rasa syukur dengan mengucapkan terimakasih terhadap sang pencipta, serta tak lupa memberi shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad.
"Dalam ikrar tadi juga sekaligus terselip permohonan agar daerah kita tetap Toto Tentrem Gemah Ripah Loh Jinawi," ujar Sandi saat ditanyai usai membaca ikrar.
Kurang lebih arti permohonan tersebut yaitu agar lingkungan dan kehidupan mereka tetap aman tentram, rukun dan selalu mendapat berkah tanah yang subur.
Usai memanjatkan do`a yang dipimpin ustadz setempat, aneka makanan yang telah tersedia kemudian di bagi-bagikan secara merata. Uniknya para warga dibagikan secarik daun pisang yang diletakkan di depan
duduk simpuh mereka, lalu daun tersebut di isi dengan aneka jajanan tersebut.
Tak ada sendok maupun cawan pencuci tangan, karena makanan tersebut untuk dibawa pulang tidak dimakan di tempat.
Acara pun usai, seluruh warga bersalam-salaman dan raut wajah mereka tampak bergembira meninggalkan balai dengan bungkusan aneka makanan yang telah di doakan di tangan mereka.
Taufik, aparat Desa Sumber Sari, mengatakakan bahwa sedekah bumi merupakan ungkapan rasa syukur setelah panen padi.
"Ini merupakan ungkapan terima kasih atas air dan tanah serta semua yang telah diberikan Allah sehingga warga kami bisa panen, sert tetap selalu diberkahi," ungkapnya.
Selain itu, menurut dia, kegiatan bersih desa itu sekaligus melestarikan budaya, sehingga para anak-anak dan pemuda bisa melihat dan belajar atas kegiatan yang dilakukan, sehingga di masa akan datang budaya tersebut tetap terpelihara.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Bagian Humas dan Protokol Setkab Kukar, aparat kecamatan Loa Kulu, aparat Desa Loh Sumber-Sumber Sari serta warga yang memenuhi balai. (*)
Syukuri Panen dengan Sedekah Bumi
Rabu, 24 Oktober 2012 12:38 WIB