Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Timur Kalimatan Timur, H Hormansyah, mengatakan, produksi karet mentah di Kutai Timur hanya mencapai kisaran 10 ton per bulan.
"Dalam beberapa tahun terakhir hingga sekarang, produksi karet petani mentah, di seluruh kecamatan se-Kutai Timur hanya berkisar 10 ton sebulan," kata Hormansyah di Sangatta, Senin.
Ia mengatakan, angka itu masih sangat rendah, sebab dihitung dari nilai penjualan, maka hanya diperoleh Rp90 juta per bulan atau hanya Rpsekitar 1 miliar per tahun.
Menurut Hormansyah, masih minimnya produksi karet mentah di tingkat petani karena luasan kebun karet petani sangat kecil dan tidak merata dan waktu panen tidak bersamaan.
Kemudian lahan kebun karet juga hanya dimiliki perorangan yang dikelola dengan cara tradisional, sehingga hasilnya tidak maksimal.
"Selain itu bisa juga dipengaruhi cara panen yang tidak sesuai dengan prosedur, artinya petani hanya mengerti waktu panen, tetapi tidak memahami bagaimana cara saat panen yang bisa menghasilkan banyak getah," katanya.
Hormansyah yang mantan Camat Kecamatan Kaliorang dan Camat Kecamatan Sangkulirang ini mengatakan, saat ini kita masih terfokus dengan perkebunan kelapa sawit, sedangkan perkebunan karet perhatian masih minim.
Dikatakan, ke depan Pemkab harus mendorong perkebunan karet di tingkat petani terutama melalui kelompok tani, karena keunggulan karet ini untuk jangka panjang sangat menjanjikan, karena mampu bertahan hingga 40 tahun.
"Karet ini semakin tua semakin tinggi produksinya dan kualitasnya juga semakin baik. Sedangkan kualitas karet di Kutai Timur ini masih di bawah daerah lain," katanya.
Hormansyah mengatakan, Badan Ketahanan Pangan sebagai SKPD yang baru dibentuk beberapa bulan, diakuinya belum banyak berbuat, terutama program-program yang menyentuh langsung kepada masyarakat petani.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan bantuan kepada petani, khususnya petani karet dengan menyiapkan bantuan berupa bibit karet dan bantuan pupuk subsidi pemerintah.
"Bagi petani perorangan maupun kelompok tani yang ingin mendapatkan bibit dan pupuk karet boleh mengajukan proposal untuk ditinjau kelapangan, apakah layak diberikan atau tidak," katanya. (*)
Produksi Karet Kutai Timur 10 Ton Sebulan
Senin, 24 September 2012 22:38 WIB