Balikpapan (ANTARA) - Satgas COVID-19 segera melakukan tracing kepada semua yang terlibat penyelenggaraan acara debat kandidat calon wali kota Balikpapan setelah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan Noor Thoha dinyatakan positif terpapar COVID-19.
“Kami mulai Senin 26/10 akan melakukan tracing," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan, Kaltim, dr Andi Sri Juliarty yang juga anggota Satgas COVID-19.
Tracing tersebut untuk mencegah penularan lebih jauh. Tracing juga diperlukan sebab Noor Thoha dikenal sebagai figur yang aktif, apalagi saat menyiapkan program debat kandidat calon wali kota-wakil wali kota Balikpapan akhir pekan lalu.
Menurut komisioner KPU Balikpapan Syahrul Karim, Thoha turun langsung memeriksa persiapan acara tersebut, termasuk dengan datang melihat tempat acara di ballroom Hotel Tjokro di Jalan Marsma R Iswahjudi.
Syahrul melanjutkan, bahwa sesuai Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020, juga Juknis 465 tentang kampanye, kegiatan tersebut wajib mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang berlaku di daerah setempat.
“Maka Wali Kota sebagai Ketua Gugus Tugas meNyarankan acara debatnya ditunda dulu,” jelas Syahrul. Usul itu disetujui KPU dan Bawaslu Balikpapan, dan juga pasangan calon Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz (RT)
Sedianya pasangan RT akan berhadapan dengan 5 panelis, yaitu para pakar yang akan bertanya sesuai keahlian di bidangnya. Di antaranya hal tata kota oleh Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kaltim Beny Dhanio dan hal ekonomi oleh Dr Aji Sofyan Effendi.
Acara itu juga sedianya disiarkan oleh televisi dan radio lokal Balikpapan dan media-media sosial milik KPU Balikpapan.
Menurut Syahrul, debat publik ini adalah cara publik melihat kualitas pasangan calon dan diharapkan bisa memberikan informasi yang memadai untuk menentukan pilihan.