Samarinda, (ANTARA News Kaltim) - Sedikitnya tercatat 3.981 penumpang pada puncak arus mudik di Pelabuhan Samarinda, Kalimanan Timur, Rabu.
Dilaporkan bahwa ribuan penumpang terlihat mulai memadati Pelabuhan Samarinda sejak Rabu pagi.
Sementara, dua kapal yakni KM Queen Soya dan KM Cattleya sejak Rabu pagi juga sudah terlihat bersandar di Pelabuhan Samarinda.
"Hari ini memang diperkirakan sebagai puncak arus mudik dan itu sudah kami prediksi sebelumnya sehingga kami menyiapkan satu kapal cadangan yakni KM Cattleya yang selama ini melayani rute pelayaran dari Pelabuhan Nunukan ke Parepare, Sulawesi Selatan untuk mengangkut penumpang yang tidak terangkut kapal reguler yakni KM Queen Soya," kata Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda, Bay M Hasani.
Walaupun masih ada pelayaran arus mudik di Pelabuhan Samarinda pada Jumat (17/8) kata Bay M Hasani namun diperkirakan jumlah penumpang tidak akan membludak.
"Besok (Kamis) KM Prince Soya dijadwalkan tiba di Pelabuhan Samarinda dan pada Jumat (17/8) akan kembali melayani angkutan mudik menuju pelabuhan Parepare. Namun, kami perkirakan jumlah penumpang tidak sebanyak hari ini (Rabu). Tetapi, kami juga telah melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan kapal reguler lainnya yakni KM Tanjung Manis yang berkapasitas 500 penumpang jika terjadi lonjakan penumpang," kata Bay M Hasani.
Berdasarkan data manifes kata Bay M Hasani, jumlah penumpang KM Queen Soya pada puncak arus mudik hari ini yakni sebanyak 1.989 orang dan KM Cattleya 1992 orang.
"Jadi, total penumpang arus mudik dari kedua kapal itu yakni sekitar 3.981. Jumlah penumpang itu tetap sesuai standar sebab kapasitas masing-masing kapal yakni 1.500 penumpang namun karena ada kebijakan yakni sejak H-10 kapal angkutan mudik tidak diperbolehkan mengangkut kendaraan roda empat maupun roda roda dua sehingga ruang tersebut bisa dipergunakan sepenuhnya para penumpang,"ungkap Bay M Hasani.
Berdasarkan pantauan, penumpang arus mudik di Pelabuhan Samarinda terlihat mulai berdatangan sejak Selasa sore (14/8).
Ratusan calon penumpang KM Queen Soya dan KM Cattleya yang datang dari berbagai pelosok di Kaltim itu terpaksa menginap di ruang tunggu Pelabuhan Samarinda dengan perlengkapan seadanya.
"Saya terpaksa menngap di pelabuhan karena tidak punya kerabat di Samarinda. Saya tinggalkan Sanggata (ibukota Kabupaten Kutai Timur) sejak Selasa pagi dan tiba di Pelabuhan Samarinda sire karena takut besoknya (Rabu) tidak dapat tempat diatas kapal," ungkap seorang penumpang KM Qoeen Soya, Lisna, asal Kota Sanggat, ditemui di Pelabuhan Samarinda, Selasa malam.(*)