Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengharapkan inovasi produk Pangan Halal (Pahala) untuk Kaltim yang saat ini masuk nominasi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik bisa menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
"Kami juga berharap inovasi Pahala berdampak luar biasa bagi ketenteraman bathin masyarakat khususnya bagi umat Islam," kata Isran Noor di Samarinda, Minggu.
Kaltim telah meloloskan dua inovasi dalam nominasi Top 99 yang dilaksanakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), yaitu produk Pahala untuk Kaltim yang merupakan inovasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim serta inovasi Ojol Berlian (Ojek Online Bersama Lindungi Anak) garapan Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim.
Gubernur berharap kedua inovasi itu bisa masuk Top 45 bahkan terpilih Top 5 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020.
Kepala DPKH Kaltim Dadang Sudarya menjelaskan program Pahala tidak lain karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia dengan jumlah penduduk muslim mencapai 209,1 juta jiwa, termasuk Kaltim.
"Kehalalan merupakan syarat wajib bagi umat muslim. Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan dan jaminan kehalalan produk yang dikonsumsi dan digunakan masyarakat," ujar Dadang.
Pola Pahala, lanjut Dadang, dilakukan UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet (LKK) bersama pemangku kebijakan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, MUI, pelaku usaha dan media massa. Mereka memberi dukungan pembentukan tim efektif pelaksanaan penataan dan pengawasan produk halal dan higienis.
"Ini menunjukkan respon masyarakat terhadap kinerja laboratorium dan inovasi, juga menyumbang PAD melalui pengujian produk. Dan manfaat Pahala memberikan rasa aman sehingga tidak perlu was-was atas produk yang diperdagangkan sudah terjamin kehalalannya," papar Dadang.